[caption id="attachment_363591" align="alignnone" width="640" caption="dokTD"][/caption]
- hai langit biru kami masih disini
- menapak bumi meyaksikan keperkasaanmu
- hai langit kesatu itukah mungkin namamu
- berlapis sampai tujuh nun jauh sampai di lauh mahfuzd
- dikau bak kanvas biru
- ketika pemilik alam menulis keindahan
- ketika peguasa alam mengingatkan
- menghamparkan petebaran nan sungguh luas seluas alam
- adakah anak manuisa nan memperhatikan
- merenungkan dan menyadari bahwa alam ini tidak sia sia mengangkasa
- melindungi alam sebagai atap nan tiada pernah runtuh
- hai langit warnamu berubah dari biru menjadi jingga keeamasan ketika mentari masuk keperaduan
- lukisan alam nan indah tak terperikan
- hai langit dikau muncul terang bederang ketika matahari menguak takdir siang
- mengguggah hati siapa saja yang cinta kedamaian
- siapa saja yangg peduli kesaksian warna warna keindahan temaram
- hai langit nan tinggi disana dikaulah kekuasaan nan memberitakan
- ketika angin membawa awan hitam
- ketika hujan tapis menapis di curahkan
- hai langit betapa perkasanya dikau
- aku tertunduk malu akan keponggahan
*******
Salam salam
BHP/akhir april2015
[caption id="attachment_363362" align="aligncenter" width="640" caption="dok TD"]
14302618697609603
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!