Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Dua Langit: Ketika Aku Tertunduk Karena Keponggahan

30 April 2015   10:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:31 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_363591" align="alignnone" width="640" caption="dokTD"][/caption]


  1. hai langit biru kami masih disini
  2. menapak bumi meyaksikan keperkasaanmu
  3. hai langit kesatu itukah mungkin namamu
  4. berlapis sampai tujuh nun jauh sampai di lauh mahfuzd
  5. dikau bak kanvas biru
  6. ketika  pemilik alam menulis keindahan
  7. ketika peguasa alam mengingatkan
  8. menghamparkan petebaran nan sungguh luas seluas alam
  9. adakah anak manuisa nan memperhatikan
  10. merenungkan dan menyadari bahwa alam ini tidak sia sia mengangkasa
  11. melindungi alam sebagai atap nan tiada pernah runtuh
  12. hai langit warnamu berubah dari biru menjadi jingga keeamasan ketika mentari masuk keperaduan
  13. lukisan alam nan indah tak terperikan
  14. hai langit dikau muncul terang bederang ketika matahari menguak takdir siang
  15. mengguggah hati siapa saja yang cinta kedamaian
  16. siapa saja yangg peduli kesaksian warna warna keindahan temaram
  17. hai langit nan tinggi disana dikaulah kekuasaan nan memberitakan
  18. ketika angin membawa awan hitam
  19. ketika hujan tapis menapis di curahkan
  20. hai langit betapa perkasanya dikau
  21. aku tertunduk malu akan keponggahan


*******

Salam salam

BHP/akhir april2015

[caption id="attachment_363362" align="aligncenter" width="640" caption="dok TD"]

14302618697609603
14302618697609603
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun