Assalamualaikum wr wb
Shohibs Presiden Yang Mulia,
Wahid, terima kasih atas surat shohibs, sudah ana terima dengan senang hati. Ana berdoa semoga anta sehat sehat saja demikian pula dengan 250 juta rakyat indonesiei.
Isnin, Permasalahan tenaga kerja wanita indonesia di kerajaan kami memanglah sangat rumit. Kerajaan kami punya hukum yang sangatlah keras sesuai dengan syariat islam, semua di maksudkan untuk melindungi harkat dan martabat manusia. Artinya effek jera bagi pelaku dan orang orang yang akan melakukan kejahatan sangat besar pengaruhnya dalam menurunkan tingkat kriminal di kerajaan kami.
Tsalatsa, Shohibs sby, pendahulu saya Raja Fahd dan almarhum Presiden Abdurrahman Wahid, sangatlah baik kerjasamanya ketika itu. Siti Zaenab tekawe sudah di bebaskan. Sekarang mari kita buat kerjasama yang lebih bagoos. Saya pesankan anak buan ente banyak ambil fuluus tekawe, sehingga yang dikirim kenegeri ana tekawe yang tak layak pakailah. Majikan bangsa ana banyak kuciwa, jadi bagaimana kalau terjadi kekerasan juga. Kasus Ruyati telah terjadi, nantilah kita telisik kasus 28 warga indonesia yang lain.  Alangkah baeknya kalau encik sendiri muhibah kesini, jenguklah warga yang terancam hukum pancung itu.
Tentang umroh dan haji, dipersilahkan ibadah, hanya saja mereka ketika selesai umroh atawa haji harus pulang. Jangan sampai mereka mondok di negeri ana (jadi tekawe haram), dengan visa kunjungan ibadah itu. Kementerian kite berdua patutlah bekerja keras agar bisa terjalin kerja sama yang lembut.
Terimakasih atas undangan kunjungan ke negeri shohibs, Insya Allah ana dateng di lebaran nanti.
Terimakasih kedua, shampo yang menyertai surat anta sudah ana pakai, ternyata tambah gataal ini rambut, adakah obat penawarnya, bisalah di iklankan lagi.
Pesan saya, jangan sungkan sungkan ganti anak buah ente yang tak profesional, duta besar ente kurang elok kerjanya. Kerajaan kami tidak pernah minta maaf, nantilah ketika lebaran  ramadhan dan lebaran haji kita bermaaf maafan.
Wassalamualaikum wr wb
Raja