[caption id="attachment_304666" align="aligncenter" width="526" caption="Sumber : Galery Partai Gerindra"][/caption]
Pergerakan koalisi mulai berbentuk. Setelah parpol mengetahui prestasi perolehan suara masing masing pada pileg 2014, maka ber - koalisi adalah suatu keniscayaan. Hasil perolehan suara mengisyaratakan tidak ada satupun parpol yang bisa melenggang sendiri mencalonkan Presiden dan Calon Wakil Presiden. Elite parpol tiga besar pemenang pileg dengan caranya masing masing sudah dan terus menggalang parpol papan tengah minus PBB dan PKIP. Ada parpol yang terus terang bergerak saling silaturahim seperti yang dilakukan PDIP, ada pula yang melakukan gerakan senyap seperti yang dilaksanakan Gerindra. Golkar demikian pula, lobby antar sahabat dikerjakan dalam setiap kesempatan.
Partai Demokrat sebagai partai penguasa coba mengganggu 3 besar dengan ide fantastis membentuk poros baru. Ahai, gertak sambal ini ternyata menciutkan hati PDIP khususnya, sesuai dengan berita yang terbetik akhir akhir ini. PDIP waspadai-manuver SBY bentuk-poros-keempat Gerindra tidak terpengaruh oleh manuver Partai Demokrat. Tidak tahulah bagaimana tanggapan Golkar. Namun satu hal yang pasti manuver Demokrat ini sebenarnya hanyalah untuk men justifikasi Konvensi mereka yang sudah terlanjur di gadang gadangkan.
Awak menprediksi parpol papan tengah akan berpikir realistis. Logika berpikirnya seperti ini. PAN mempunyai story yang kurang sreg dengan PDIP sehubungan begitu gencarnya Bapak Amin Rais (Sang Pendiri) mempersoalkan karier politik Gubernur DKI Jaya. Perhatikan saja berita ini Bangun-koalisi-indonesia-raya-PAN -gandeng-Gerindra Tidak mungkin terjadi pergandengan PAN dengan PDIP itulah kesimpulan sementara walaupun semua bisa terjadi dengan probabilitas yang sangat kecil.
Lebihg lanjut PKS mulai lirik melirik dengan Gerindra seperti yang diberitakan media Koalisi.Gerindra-PKS tunggu.satu.dua.hari.ini. Pertemuan elite Gerindra dan PKS semakin gencar dan nampaknya ada kesesuain paham tentang masa depan Indonesia Raya. Pilihan realistis PKS bisa diterima akal mengingat pilihannya hanya tiga yaitu Gerindra, PDIP dan Golkar Ide membentuk poros tengah seperti yang di sejarahkan episode dua telah punah seiring partai partai islam belum melihat siapa tokoh yang mampu memimpin mereka. PKS berhitung dan bisa jadi dalam dua tiga hari kedepan sudah ada kesepakatan dengan Gerindra mengusung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden RI 2014-2019. Sebagai parpol yang kuat dalam men syariatkan ajaran Islam, maka gerakan bargaining menjadi syah ketika kesepahaman itu tetap berpedoman kepada Pancasila danh UUD 45.
PAN dan PKS bergabung, kini Gerindra telah mempunyai kekuatan luar biasa. Disamping itu setelah bergejolak sebentar sebagai Partai Islam, PPP cepat menyadari perselisihan diantar elite partai tidak sesuai dengan pakem Partai Islam. Islah adalah jalan terbaik dari pada terpecah belah. PPP saat ini sedang bermusyawarah untuk mufakat, kapal besar berlambang Ka'bah ini akan dilabuhkan kemana.
Tetap.Dukung.Prabowo.Suryadharma.Ingin.PPP.Koalisi.dengan.Gerindra Prediksi awak kapal besaqr bermuatan sarat umat Islam kemungkinan kecil di sandarkan ke PDIP mengingat masa depan bangsa ini jangan sampai di pimpin oleh capres yang semakin banyak menuai resistensi dari rakyat. Persan awak PP jangan terlalu lama ber musyawarah, satukan pendapat karena waktu berjalan terus, kalau tidak bisa bisa PPP tidak kemana mana, apa tuan tuan haji mau jadi oposisi ?.
Kita tunggu hasil konvensi Partai Demokrat. Poros baru adalah ide terbaik bernuansa panik. Sayang poros baru tidak mempunyai jagoan sekaliber Prabowo dan dua calon presiden lainnya (berdasarkan hasil survey elektabilitas dalam setahun terahir) untuk dicalonkan sebagai Presiden. Berpikir realistis saja , keputusan terbaik adalah merapat ke Gerindra.Agar konvensi yang sudah di selenggarakan sekian bulan tidak sia sia, ada baiknya menyorongkan salah satu peserta Konvensi dalam kapasitas jabatan Wakil Presiden mendampingi Prabowo. Itulah keputusan yang terbaik dari pada tidak memberikan kontribusi dalam pemerintahan lima tahun kedepan.
Berita terakhir apa kabar PKB. Terbetik pula berita, ABRI (Anak Buah Rhoma Irama ) merasa kuciwa berat melihat gelagat elite PKB melupakan Bang Haji effect. Setelah Bang Haji berhasil meningkatkan perolehan suara luar biasa diluar dugaan , nampaknya PKB kehilangan arah, antara kaget dan sumringah. Sang Ketum PKB nampaknya merasa dirinya agak layak di beri predikat Wapres. Apakah beliau seolah olah melupakan Bapak Mahfud MD dan Bang Haji yang katanya akan diusung sebagai Capres. Itulah politik, lain dihati lain pula dimulut. Bang Haji bolehlah mendendangkan lagu lawasnya bertajuk “ Terlalu” . ABRi mulai membuat posko sendiri, kemana rasa kuciwa itu akan dilabuhkan, apakah akan mendukung Golkar atau Gerindra, yang pasti Rhoma Orama kurang suka dengan PDIP, (katanya)
Yes. Gerindra sudah berjuang cukup lama. Konsisten memperjuangkan perubahan mendasar dalam sistem pemerintahan dengan mengusung Ekonomi Kerakyatan yang diyakini mampu mensejahterakan rakyat. Prabowo paling siap, karena telah mempunyai konsep jelasdan terinci untuk Pembangunan Indonesia Raya (GBHN) berupa 6 Program Aksi Transformasi bangsa yang telah disusun serta di dokumentasikan sejak bulan Juni 2013.
Lihat saja Wawasan Kebangsaan Prabowo seperti yang terletak pada dokumentasi foto diatas. Kita membutuhkan seorang Pemimpin Nasional yang mempunyai wawasan kebangsaan sehingga dirinya menjadi milik seluruh rakyat Indonesia. Prabowo akan menanggalkan baju Gerindra ketika amanah Presiden RI 2014-2019 disandangkan ke pundaknya. Prabowo bertekad mewakafkan diri sepenuhnya untuk kamaslahatan umat. Prabowo sangat independent tidak bergantung kepada makhluk kecuali kepada Sang Pencipta makhluk yaitu Tuhan Yang Maha Kuasa.
Ke seriusan dan kesiapan Partai Gerindra (di banding kompetitor ) inilah yang membuat parpol papan tengah terpincut ingin berkoalisi. Pilihan realistis untuk Indonesia Raya.
Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan 2014 kapan lagi
Salam Indonesia Raya
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H