Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Klarifikasi Sahabat Dahlan Iskan

13 Oktober 2024   10:03 Diperbarui: 13 Oktober 2024   10:07 2151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Ahad Petang, 13 Oktober 2024

Berikut disampaikan tanggapan awak di kolom komentar Portal Disway.id.  Topik yang ditulis di Catatan Dahlan Iskan (CHDI) Sedih Tidak.

Kiranya pembaca menyimak disway.id terlebih dahulu berkaitan berita viral tentang sosok Dahlan iskan akhir akhir ini. menyerempet Agama dan Aqidah.

Dalam kapasitas Perusuh saya setiap hari membaca plus memberikan komentar di portal CHDI.  Kami diberi gelar Perusuh oleh Abah DI sebagai panggilan sayang  sesama penulis.

Ini Dia Komentar Thamrin Dahlan

Alam bawah sadar Abah muncul dipermukaan. Sedih Tidak. Bisa jadi  makna nya tidak terlalu kuatir "hujatan". Beda ya dengan Tidak Sedih (Agresif Mode)

Menggunakan sahabat meng klasifikasi boleh boleh saja. Namun klarifikasi sesungguhnya dari ter hujat lah yang ditunggu.

Memang mudah atau sulit menjawab pertanyaan " mengapa anda mekakukan ritual seperti itu " Itulah jawaban yang diharapkan harapkan bersebab video itu sangat sensitif bagi awam. Sehingga muncullah sedemikian banyak tanggapan ()

Awak jujur tidak sedih. Karena melihat sosok Anak Kandung Iskan dari sisi Seorang Budayawan plus Jurnalis. Bukan dari sisi kedalaman pemahamannya tetang Agama. Aman Bro. 

Namun  repot juga para sahabat WAG belum juga puas. Kuatir ketar ketir tanggaoan netizen nan tidak se filosofi Rocky Gerung mengangap awak telah terkontaminasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun