Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Viral Derita S-3

16 Juli 2024   08:30 Diperbarui: 16 Juli 2024   08:45 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adrianto Setiawan bersama Rella Marita di Korea Selatan / sumber disway.id

 

Viral Derita S 3

Tulisan ini ter inspirasi datri Catatan Harian Dahlan Iskan (CHDI). 2 tulisan terkait proses menjemput gelar S-3 disalah satu Universitas ditulis oleh Andrianto Setiawan. Kisah nyata lengkap yang Viral itu dapat anda baca di disway.id edisi 13 dan 16 Juli 2024.

Selaku pembaca mania CHDi, saya bersama Rekan -- Rekan Perusuh menikmati setiap tulisan Bapak Mantan Menteri BUMN. Disana tersedia kolom komentar, Bebas ber opini tanpa disensor. Bonus didapat dari CHDI berupa penghargaan ditetapkan menjadi komentar pilihan pada setiap edisi disway.id.

Selain itu komunitas Perusuh (demikian panggilan sayang DI untuk komentator). Apabila Para Perusuh bernasib baik maka akan di undang pertemuan pada akhir tahun. Sudah 2 kali acara Musyawarah Perusuh disway.id. Pertama di Perkebunan Agrinex Banten kedua di Candi Prambanan Jogyakarta.

Silahkan ikuti komentar awak berikut ini.

Adrianto Setiawan mendapat pujian istimewa terkait tulisan Tugas S 3. Pola menulis dengan cara bertutur atau dialog pendek pendek sangat enak dibaca sampai akhir. Tidak ada narasi panjang di paragraf pada tulisan itu.

Pembaca dibiarkan mengikuti dialog antar 2 orang yang sungguh menarik plus menggugah hati. Agak santun sih percakapan itu namun disana terbersit betapa pilu dan masghul suasana hati si calon Doktor ketika mendengar jawaban Boss dan Admin.

Jawaban bernada sangat tenang namun dingin. Ini dia contoh dialog. "sudah aturannya begitu," satu lagi "saya juga dulu begitu" . Maaf ini terkait biaya pendidikan S -- 3

Kalau boleh pakai istilah "jeruk makan jeruk" inilah kisah nyata bisa jadi terbetik disetiap institusi pendidikan juga dilembaga pemeritahan. Teman sendiri tega teganya "dimakan". Apakah ini bentuk budaya perilaku balas dendam, awakpun berpikir demikian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun