Setiap Masa Ada Orangnya, Setiap Orang Ada Masanya
Thamrin Dahlan
H-3 menjelang Pesta Demokrasi  Pemilihan Umum 2024 pada periode hari hari tenang ada baiknya merenungkan diri terkait negeri tercinta Indonesia. Pergantian pemimpin nasional siklus demokrasi 5 tahunan mengingatkan kita pada satu ungkapan.  Setiap Masa  ada Orangnya, setiap Orang ada Masanya.
Ketika 2 variabel waktu (masa) dan orang  terpadu menjadi satu maka berlakulah hukum alam. Waktu berdurasi 5 tahunan, demikian pula manusia berdurasi masa kepemimpinan diatur konstitusi. 2 Periode cukup. Artinya hukum alam itu jangan coba coba  dilanggar bersebab akibat kemarahan umat sejagat.
Bersebab hal itu maka upaya perubahan adalah suatu keniscayaan. Â Tak terbendung dan tak pula terelakkan. Permasalahan apakah perubahan itu membuat negeri ini menjadi tidak lebih baik atau terjadi perubahan mendasar berazas peradaban manusia. Rakyat tentu berharap kehidupan nan lebih baik menuju kesejahteraan.
Kepada siapa pilihan anda akan ditujukan untuk memberikan Amanah Besar Demokrasi. Sebelumnya saya menyatakan disini bahwa keberpihkan adalah keniscayaan. Â Tidak boleh ada pemaksaan bersebab hak pilih itu adalah hak konstitusi warga negara. Keberpihakan kepada kebenaran. Â Memilih pemimpin sesuai kepemimpinan Para Nabi. Shidiq, Tabligh, Amanah Fatonah (Staf)
Defenisi operasional kebenaran setiap orang berbeda tergantung dari sisi mana dia memandang satu objek. Ibarat seorang buta diberi kesempatan mendeskripsikan bentuk seekor gajah. Â Anda sudah tahu akan terjadi perbedaaan. Â Disinilah perlu menetapkan cara pandang secara menyeluruh (helicopter view) agar kebenaran itu mendekati nilai posiitif.
Baiklah saya langsung menyampaikan opini terkait perjalanan seorang calon Peminpin Nasional Anies Baswedan. Berlian itu sejatinya akan tetap bersinar walaupun dia berada di dalam lumpur. Â Kewajiban orang perorang untuk memahami dan melaksanakan bagaimana memuliakan seorang berilmu pengetahuan. Sesungguhnya Tuhan Yang Maha Kuasa meningkatkan derajat hidup dan kehidupan sesorang anak mansua ketika dia memiliki ilmu Pengetahuan nan diniatkan untuk kemaslahatan umat,
Saudaraku rekam jejak digital seorang calon pemimpin di tenggarai prakarasa Bang Surya Paloh mencalonkan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden.  Anies pilihan terbaik diantara para calon pemimpin seperti Ridwan Kamil. Sandiaga Uno. Saya dan juga anda patut berterima kasih kepada Bang Surya Paloh mengangkat batang terendam mengingat  rekam jejak perjalanan Anies nan berdarah darah menuju Takdir Allah dari Menteri Pendidikan sampai Gubernur DKI Jakarta.
Seluruh kegiatan kampanye terlah berlalu. Â Tidak ada nan sia sia antara ikhtiar dan doa saudara saudara nan berpihak kepada Perubahan. Jakarta International Stadium (JIS) mejadi saksi abadi bahwa keberpihakan itu nyata adanya. Â Pendukung Amin datang dari seluruh bagian Nusantara bersebab sentuhan hati. Â Mereka hadir tanpa paksaan dengan biaya sendiri karena ingin mengulang kisah seekor burung kecil berupaya memadamkan api yang membakar Nabi Ibrahim AS. Tanggung jawab moral fastabiqul khaerat menujukkan keberpihakan menggelorakan perubahan.