- Niat silaturahmi terhalang pandemi
Obat pelepas rindu kemana dicari
Jauh dimata dekat di hati
Reuni virtual menjadi solusi
Silaturahim tatap muka sudah tidak ada lagi sejak 2 tahun kebelakang. Pandemi Covid 19 merupakan musibah dunia penyebab semua anak manusia di muka bumi ini menahan diri. Tidak bertemu, tidak pula saling bersalaman apalagi emak emak juga nona noni yang demen cipika cipiki.
Padahal sebagai makhluk sosial Manusia tidak bisa hidup menyendiri. Harus bergaul, bercengkerama agar hidup ini tidak sepi. Silaturahim adalah nyawa kehidupan. Bisa berbentuk reuni, pul -- ngumpul atau apa saja namanya. Masih ingat kan ada pepatah Jawa yang mengungkapkan mangan ora mangan pokoke ngumpul.
Manusia cerdas terus berpikir. Mencari cara bagaimana agar bisa tetap silaturahim. Kemana lagi larinya kalau bukan meminta bantuan teknologi informasi. Gegara si covid kehidupan manusia berubah drastis. Pakai Masker, dilarang berkerumun dan acap acap cuci tangan. Pola hidup digital terpaksa dilakoni kalau tidak mau ketinggalan zaman.
Nah kali ini awak mengutarakan kisah nyata bagaimana reuni virtual sedulur Alumni Akper Palembang Angkatan 4 terselenggara. Memang selama ini silaturahim tetap terjaga dan terpelihara melalui aplikasi Whats App. Tetapi lama lama bosan saja. Hanya bisa berbagi kata, tak ada suara, tak pula ada tampilan wajah.
Ahad, 13 Februari 2022 Pukul 19.00 sampai 22.00 melalui jaringan internet kami bersilaturahim dunia nyata. Zoom meeting di fasilitasi Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD). Persiapan pertemuan sedulur lumayan matang setelah melalui musyawarah mufakat untuk menentukan waktu tatap muka. Bersua wajah dan suara walau kami tersebar berjarak jauh.
Persiapan itu antara lain mengumpulkan dokumentasi foto. Rekam jejak foto tidak berwarna itu memang banyak terserak di album sedulurs. Maklum saja kuliah di Palembang 1970 -1974 untung masih ada foto jadul. Ditambah lagi pertemuan pertemuan selama masa kerja. Lebih intens reuni ketika memasuki era purna bhakti.
Persahabatan sedulur hampir 50 tahun tetap terpelihara walaupun satu demi satu sahabat teman kuliah wafat. Hadir di zoom meeting 14 sedulur
- Suparti Johan -- Palembang
- Darmawati Daud -- Depok
- Ellin, Istri sedulur Makmun (alm) Jakarta
- Chasiana Sandury -- Jakarta
- Taslim Wajir -- Tanggerang
- Thamrin Dahlan -Jakarta
- Sudarman Soemrah Bekasi
- Nursila -- Bekasi
- Muchlis Corrie -- Palembang
- Elli Asoen -- Bandung
- Markani -- Palembang
- Rusiandi -- Bengkulu
- Rosyati Gumay -- Lampung
- Siti Absyah -- Bekasi