Kalau di dalam buku yang berjudul Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, mari kita menjadi penyambung lidah Bung Karno untuk menyampaikan betapa cita-cita beliau mulia untuk bangsa ini,
Penting bagi masyarakat Indonesia menegaskan bahwa Pancasila yang telah dirumuskan Bung Karno merupakan salah satu dasar negara yang paling sempurna. Pancasila merupakan ideologie terbaik di atas muka bumi ini karena didalamnya mencakup seluruh sendi kehidupan manusia.
Perpustakaan Nasional bersama jajaran, termasuk Perpustakaan Proklamator Bung Karno maupun Perpustakaan Proklamator Bung Hatta, memiliki tugas memastikan seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati filosofi dari dasar Negara. Tujuan mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Untuk itu, bicara mengenai literasi tentunya akan berbeda dengan versi literasi pada 76 tahun silam.
Dijelaskan, pada awal kemerdekaan 17 Agustus 1945, ketika Presiden Soekarno mendeklarasikan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, sebanyak 98 persen penduduk Indonesia tidak bica membaca.
Dengan anggaran pendidikan yang sangat minim, Soekarno harus turun langsung bahkan berjalan kaki dari Blitar ke Tulungagung untuk memastikan pemberantasan buta aksara bisa berjalan dengan baik.
Pada saat itu literasi hanya sebatas kemampuan mengenal kata, kemampuan mengenal kalimat, dan menyatakan hubungan sebab akibat,
Namun berbeda versi literasi pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo, sebanyak 96 persen jumlah penduduk sudah bisa baca. Dukungan anggaran pendidikan 20 % dari APBN yang cukup besar maka makna literasi pun berubah. Diharapkan kebijakan ini dapat mewujudkan SDM unggul.
Kemampuan Dasar Literasi PancasilaÂ
- Kemampuan aksestabilitas terhadap sumber bahan bacaan terbaru.
- Kemampuan memahami yang tersirat dari yang tersurat.
- Kemampuan mengemukakan ide, teori, kreativitas dan inovasi baru
- Keampuan menciptakan barang dan jasa bermutu yang bisa dipakai dalam kompetisi global.
Ketua Yayasan Generasi Lintas Budaya Olivia Zalianty menilai sosok Bung Karno merupakan tokoh yang memiliki gaya berfikir yang cerdas, strategis, tepat waktu dan ruang.
Olivia juga mengagumi kecerdasan Bung Karno yang dapat mengkristalisasikan idelogi-ideologi dunia menjadi satu ideologi yang mengikat dunia yaitu Pancasila. Dan salah satu bentuk ilustrasi itu adalah humanity atau kemanusiaan
Bung Karno mampu membawa bangsa ini kepada tatanan baru, beliau bisa melepaskan belenggu dari kolonial dan imperialisme. Selain itu, Bung Karno meletakkan strategi yang menjadi protokol perubahan peradaban contohnya humanity dan demokrasi. Demokrasi Bung Karno demokrasi terpimpin yang tersirat dalam sila keempat yang juga mencerminkan kepribadian bangsa kita yakni demokrasi yang musyawarah dan mufakat.