Belajar Membuat Daftar Isi Buku Otomatis
Catatan Thamrin Dahlan
Terkesiap mendengar ungkapan  seorang pakar nan tampil di televisi. Awak segera mengkuatkan diri.  Pakar tersebut mengatakan bahwa berlajar dari buaian sampai ke liang lahat.
Kalimat ini sudah sangat sering didengar. Â Namun kali ini kenapa awak tersentak.
Pasalnya Sang Pakar bernama Ibu Alatas seorang ahli ekonomi berkerja di Bank Dunia memberikan cotoh teladan.
Bahwa kesuksesan dirinya di dunia internasional bersebab mengamalkan belajar dan belajar. Belajar sampai tuntas agar lebih pintar. Memahami segala sesuatu sehingga membawa kepercayaan diri bertambah.
Bersegera saja meng on kan personal computer. Ada satu hal  perlu awak pelajari yang selama ini ditunda tunda.  Ditunda karena menganggap ilmu editing dan layout itu sulit.  Dan satu lagi alasan klasik buat apa sih nambah nambah pekerjaan.
Kali ini berbeda tantangan. Â Beberapa rekan penulis ketika mengirim naskah buku ke Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) mengalami hal yang sama. Â Naskah itu dari sisi materi tulisan sungguh sungguh sangat bagus. Â Namun dari sisi tata letak boleh di bilang sedikit berantakan.
Tidak boleh juga disalahkan. Seperti juga awak nan gemar menulis tetapi ketika mengatur tata letak tulisan di naskah (sehingga menjadi buku) alangkah pelik nya. Â Buku di tata sekena nya namun hasil cetakan buku belum lagi maksimal, tak pula memuaskan.
Padahal fasilitas digital tersedia untuk mempelajari bagaimana menata naskah.