Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Enam atau Sembilan

24 September 2021   17:59 Diperbarui: 24 September 2021   17:59 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Dua angka ini sama sebangun. 6 dan 9.

Entah bagaimana sejarahnya sehingga orang zaman purba memberi simbol hampir sama. Terkadang membingungkan menetapkan mana yang 6 mana yang sembilan.

Bisa juga gegara 2 angka itu terjadi salah paham. Ber resiko juga timbul pedebatan panjang saling mengaku duluan ketika berada di antrian. Yes antrian di sentra pelayanan publik.

Jum'at 24 September 2021 Pkl 08.11 awak beranjak dari rumah. Tujuan utama membeli makanan hewan piaraan. Bersebab masih pagi mampir dulu di Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengurus mobile banking error.

Gedung BRI di Jalan Raya Bogor Pasar Induk Kramatjati belumlah begitu ramai pagi itu. Awak mendapat nomor antri 9 untuk giliran Costumer Service (CS) dari Pak Satpam berseragam coklat persis anggota Polri..

Duduk di ruang tunggu nan sejuk nyaman menunggu pelayanan. Tampak hanya 1 petugas CS melayani pengunjung nomor urut 2.

Apalagi kerjaan kalau tidak bermedsos ria mengisi waktu tunggu. Membalas dan membaca posting di Facebook dan Whats app. Menikmati tulisan Pak Dahlan Iskan di portal disway.id membahas perihal nasib koran. Seperti biasa awak meninggalkan jejak digital dikolom komentar pembaca.

Rasanya lama juga menunggu. Hampir 60 menit tetapi belum juga sampai digiliran no 9. Berkali kali awak memperhatikan kartu antrian nomor 9. Apa Pak Satpam tidak salah kasih nomor antri karena diruang tunggu hanya tinggal 2 orang .

Pikiran awak mungkin yang benar nomor 6. Rasa penasaran membawa awak berdiri menghampiri Pak Satpam.

"koq lama sekali tiba giliran 6"

Satpam muda BRI tersenyum ramah. Dia tetap tenang menghadapi costumer yang ngak sabaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun