Dua angka ini sama sebangun. 6 dan 9.
Entah bagaimana sejarahnya sehingga orang zaman purba memberi simbol hampir sama. Terkadang membingungkan menetapkan mana yang 6 mana yang sembilan.
Bisa juga gegara 2 angka itu terjadi salah paham. Ber resiko juga timbul pedebatan panjang saling mengaku duluan ketika berada di antrian. Yes antrian di sentra pelayanan publik.
Jum'at 24 September 2021 Pkl 08.11 awak beranjak dari rumah. Tujuan utama membeli makanan hewan piaraan. Bersebab masih pagi mampir dulu di Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengurus mobile banking error.
Gedung BRI di Jalan Raya Bogor Pasar Induk Kramatjati belumlah begitu ramai pagi itu. Awak mendapat nomor antri 9 untuk giliran Costumer Service (CS) dari Pak Satpam berseragam coklat persis anggota Polri..
Duduk di ruang tunggu nan sejuk nyaman menunggu pelayanan. Tampak hanya 1 petugas CS melayani pengunjung nomor urut 2.
Apalagi kerjaan kalau tidak bermedsos ria mengisi waktu tunggu. Membalas dan membaca posting di Facebook dan Whats app. Menikmati tulisan Pak Dahlan Iskan di portal disway.id membahas perihal nasib koran. Seperti biasa awak meninggalkan jejak digital dikolom komentar pembaca.
Rasanya lama juga menunggu. Hampir 60 menit tetapi belum juga sampai digiliran no 9. Berkali kali awak memperhatikan kartu antrian nomor 9. Apa Pak Satpam tidak salah kasih nomor antri karena diruang tunggu hanya tinggal 2 orang .
Pikiran awak mungkin yang benar nomor 6. Rasa penasaran membawa awak berdiri menghampiri Pak Satpam.
"koq lama sekali tiba giliran 6"
Satpam muda BRI tersenyum ramah. Dia tetap tenang menghadapi costumer yang ngak sabaran.