Ekonomi mikro tetap beringsut bergerak walaupun di era pandemi covid 19. Satu tahun setengah lebih rakyat dunia didera penderitaan akibat virus corona. Indonesia merasakan terutama rakyat kecil yang memiliki penghasilan harian. Daya tahan ekonomi rakyat tampaknya semakin rapuh.
Pemerintah memang membantu dalam bentuk subsidi. Tentu sesuai pula dengan kemampuan keuangan negara dalam arti rakyat belum mendapatkan ganti yang setimpal dengan penghasilan mereka ketika sebelum penyakit viirus ini. Apa boleh buat. Kita harus bertahan. Saling membantu dan jangan pernah putus asa atas kasih sayang Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa.
Rakyat Indonesia memasuki Agustus Bulan penuh sejarah kemerdekaan dengan segala perasaan. Kemerdekaan fisik dan geografis sudah kita nikmati Namun di 76 tahun merdeka, selalu timbul pertanyaan apakah kesejahteraan Rakyat Indonesia sudah terpenuhi ?Â
Terus terang kita belum merdeka seutuhnya di Bidang Ekonomi. Memang tidak terjajah negara lain tetapi kenapa ketergantungan ekonomi bangsa ini sangat besar sekali.
Import lebih besar dari ekspor. Itu saja masalahnya. Produksi dalam negeri yang seharusnya melimpah ruah ternyata kurang dikelola dengan baik. Tidak perlu menyalahkan siapa. Biarlah para Pemimpin Nasional bergelut dulu mengatasi pandemi covid 19. Setelah itu baru bisa kosentrasi membenahi kesejahteraan rakyat.
Kamis, 5 Agustus 2021 di depan halaman kediaman awak bersua dengan pelaku ekonomi mikro, Tanto orang desa marantau musiman ke Ibulota, Tujuannya apalagi kalau tidak mengerjakan usaha yang bisa dilakukan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Tanto kali menjadi seorang penjual Bendera Merah Putih Keliling. Gerobak dorong penuh dengan berndera segala macam ukuran. Lengkap pula dengan potongan bambu untuk menegakkan bendera. Lumayan hasilnya asal mau keliling dari perumahan ke perumahan Jakarta sampai 17 Agustus 2021.
Keluarga membeli bendera segala ukuran. Untuk mobil, motor dan untuk hiasan teras rumah. Bendera Merah Putih ukuran besar sudah dipasang sejak awal Agustus sesuai anjuran Pak RW 06 Kelurahan Dukuh Jakarta Timur.
Mas Tanto tampaknya tidak terlalu kuatir soal rezeki keluarga bulan Agustus ini. Entah setelah 17 Agustus, katanya dia mau pulang lagi ke desa . Bertani. Nanti menjelang tutup tahun mau jualan terompet di Ibukota Negara Republik Indonesia.
- Salam Literasi
- BHP 5 Juli 2021
- YPTD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H