Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Bayar Seikhlasnya

1 Mei 2021   10:05 Diperbarui: 1 Mei 2021   10:08 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokumen YPTD

Perubahan Visi YPTD : Bayar Seikhlasnya

Prubahan adalah satu keniscayaan. Berubah kearah yang lebih baik laiknya pindah dari satu ketetapan menuju ketetapan lain.  Boleh jadi inilah konotasi hijrah yang sesungguhnya dengan tetap menjaga roh pengabdian dan pelayanan.

Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) sejak 19 Agustus 2020 mencanangkan program menerbitkan buku.  Fokus membantu teman teman penulis menerbitkan buku ber ISBN tanpa biaya alias gratis.

Alhamdulillah sampai hari ini, 30 April 2021 YPTD telah menerbitkan 213 judul buku. Rerata 25 buku setiap bulan dari berbagai segmen penulis mulai dari guru, pengusaha, blogger sampai kepada aparat pemerintahan.

Animo menerbitkan buku sungguh sangat besar. Hal ini  bisa terjadi karena adanya keinginan memiliki buku namun terkendala  besarnya biaya ongkos cetak.  Disamping itu label menerbitkan buku tanpa biaya atau gratis yang menjadi visi misi YPTD cukup menarik perhatian para penulis.

Proses pelayanan YPTD menerbitkan buku Qadarrulllah sejauh ini berjalan lancar tanpa satu kendala berarti. Terima kasih atas kerjasama para relawan penulis dan percetakan sehingga ikhtiar kita meningkatkan kualitas dan kuantitas Literasi Indonesia.

Roh pelayanan YPTD menerbitkan buku non profit (non bisnis) berupa pengabdian kemasyarakatan fokus di Bidang Literasi Indonesia.  Manajemen YPTD terus melakukan analisa dan evaluasi dalam rangka effektitas dan effsiensi pelayanan menyangkut man, money, meterial, methode dan marketing.

Sepekan terakhir saya banyak membaca literasi tentang pelayanan bergenre tanpa biaya atau gratis vs bayar seikhlasnya. Salah satunya menyangkut Bisnis Langit.  Suatu upaya membantu siapa saja secara ikhlas semata mengharap redha Allah SWT.

Akhirnya menemukan satu kesimpulan bahwa dalam pekerjaan sosial memberikan pelayanan secara gratis dinilai tidak mendidik.  Dikatakan tidak mendidik karena antar pihak tidak terdapat keterikatan tanggung jawab. Bisa jadi kepuasan para pihak hanya bersifat abstrak bersebab gratis dimaknai murahan dan asal asalan / sembarangan dan tidak profesional.

Bayar Ikhlas dimaknai bukan terkait besar kecilnya dana yang diberikan namun lebih kepada keberkahan.  InshaAllah keberkahan membersitkan suasana keselamatan, kebahagiaan, kebersamaan  dan keberlangsungan suatu usaha karena disini tidak ada perhitungan untung rugi. Inilah berbisnis langit  bersama Allah SWT seperti dicontohkan Khalifah Utsman Bin Affan dan Sahabat Abdurrahman Auff.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun