Seketika dilantik menjadi Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Sandiaga Shalahuddin Uno : Gas Pol.  Istilah gaul mileneal untuk kerja cepat mengejar ketertinggalan waktu. Sepertinya  24 jam sehari semalam kurang bagi Pak Menteri.  Begitu banyak yang harus dibenahi dan dikembangkan
Beberapa jam setelah dilantik : Tanpa berlama-lama, rapat pertama dengan Wakil Menteri, Sekretaris Kementerian, Staf Ahli dan Deputi di Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif langsung kita lakukan seusai prosesi serah terima jabatan.
Dalam rapat ini saya menyampaikan tiga hal untuk mempercepat pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pertama adalah inovasi. Harus ada perubahan yang mendasar saat kita mengembangkan 5 destinasi super prioritas. Inovasi itu harus dilakukan dari segi infrastruktur, budaya, kuliner, fashion, dan segala hal yang berkaitan dengan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Kedua, adaptasi. Kita harus mampu beradaptasi dengan keadaan pandemi covid-19. Salah satunya dengan terus meningkatkan penerapan 'CHSE' atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan).
Terakhir, kolaborasi. Kita harus menggandeng semua pihak. Jutaan lapangan pekerjaan terdampak di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Ini yang harus kita perjuangkan sehingga lapangan kerja kembali terbuka luas, dan penghasilan masyarakat kembali meningkat.
Semua ide dan inspirasi membuka lapangan kerja itulah yang bertahun tahun sudah dilakukan  Sandiaga Uno.  Kini kewenangan birokrasi ada ditangan.  Eksekusi adalah bentuk final kebijakan yang mungkin selama ini hanya sampai di wacana.  Sandiaga orang bisnis, beliau paham  benar bagiamana menggerakkan SDA dan SDM untuk mencapai tujuan organisasi.
Waktu kita tidak banyak, kita harus bekerja lebih keras demi mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang menyumbangkan lebih dari 30 juta lapangan kerja.
Bapak Presiden Joko Widodo : Â menyampaikan dua pesan.
Pertama, kita harus fokus pada 5+5 destinasi super-prioritas, 5 super-prioritas yang menyusul. Perintah beliau untuk pastikan seluruh aspek dari destinasi tersebut bisa dikemas dengan baik, mulai dari tari-tariannya, kuliner, fashion, kriya dan sebagainya.
Kedua, menyiapkan kalender kegiatan (calendar of event) pada setiap destinasi terutama destinasi lima super prioritas agar sektor pariwisata bukan hanya bertahan dan pulih, tetapi juga bisa semakin maju dan menjadi lokomotif untuk menciptakan lapangan pekerjaan.