Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Lagi Ilmu Ikhlas

20 Agustus 2020   21:44 Diperbarui: 21 Agustus 2020   06:49 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: shutterstock

Kisah nyata terjadi hari Kamis, 20 Agustus 2020 di depan rumah. Pagi setelah menunaikan kewajiban rutin memberi asupan makan sesana makhluk:  burung gereja tanpa sangkar, kucing liar, ikan di halaman belakang dan semut di beranda rumah awak kedatangan tamu.

Bukan tamu sembarang tamu tetapi dialah seorang pemuda "langganan" mengucapkan Assalamualaikum. Namanya Riky.  Bersepeda usia sekitar 19 tahun bekerja di terminal Pinang Ranti. Waalaikumussalam Riky.

Riky bermukim bersama nenek dan adiknya di kampong sebelah tak jauh dari Perumahan Bumi Harapan Permai (BHP) Kelurahan Dukuh.

Entah mengapa hari itu awak ingin mencoba ilmu ikhlas yang diajarkan Almarhum Ayahanda Haji Dahlan bin Affan.  Insha Allah dari sisi pemberi kami sekeluarga Ikhlas.  Itu dari sisi makhluk, justru pengakuan itu belum tentu diterima atau sesuai kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Astaqfirullah.

Termasuk riya jugakah  mengkhabarkan kedermawanan.  Bersebab awak tukang khabar atawa penulis maka segala sesuatu yang menghampiri menjadi inspirasi tulisan. Bisa jadi ada nilai manfaat tulisan bagi khalayak.

Tentu saja setiap penulis wajib pula punya koridor atau kode etik sebagai pegangan agar dia selamat dunia akherat.  Awak memiliki Visi  Fastabiqul Khairat Sharing and Connecting on Rainbow.  Misi ada 3 yaitu Penasehat, Penakawan dan Penasaran.

Uhf sudah setengah sepuluh malam,  Baiklah awak selesaikan posting ini sesuai pula dengan kiat menulis sekali duduk tulisan jadi Jangan pernah meninggalkan tulisan nan terbengkalai.   Tidak akan pernah selesai selesai tulisan yang di telantarkan.

Nah lanjut.  Riky memang hampir tiap hari mampir. Kami sekeluarga memang memiliki kotak amal khusus berisi uang receh. Ketika ada saudara dhuafa singgah maka dana sudah tersedia. Langsung saja eksekusi. Infaq sadaqah. Besaran tabungan akherat itu sekitar 2.000, 5000, dan sepuluh ribu rupiah.

Awak akan test memberi uang 2000 kepada Riky. Ketika  derma diterima ada sedikit rona kecewa di wajah anak muda ini. Apakah ini bisa disebut sebagai sikap tidak ikhlas? Wallahu alam. Biasanya Riky mendapat 5000 atau 10.000 sesuai dengan stock uang receh tersedia.

Niat awak hanya ingin memberi pembelajaran. Artinya  Riky ketika menerima sedekah dari orang lain, dia  wajib mengucapkan terima kasih. Besar kecil uang yang diterima tak boleh menunjukkan sikap wajah muram. Apakah itu juga yang dinamakan tidak ikhlas,  Sekali lagi. Wallahu alam

Akhirnya 10.000 yang memang sudah disiapkan di terimakan kepada Riki.  Dia tampak tersenyum.  Terima kasih Pak Hajiii.. Al Fatehah, itulah yang dibaca Riki sambil meninggalkan awak nan tercenung.  Baguskah tabiat awak hari ini.  Wallahu alam bissawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun