Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

[Potret Kehidupan] Rapel Sedekah

18 Februari 2020   07:39 Diperbarui: 18 Februari 2020   08:39 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok kejaiban sedekah68.blogspot.com

Sudah lama juga ya tidak mendengar kosa kata rapel. Rapel dimaknai sebagai satu perhitungan ke masa belakang tentang janji atau hak yang belum sempat di tuntaskan.

Misalnya seseorang pegawai menerima rapel gaji. Bisa jadi ada perhitungan kenaikan gaji pokok belum terbayarkan sehingga hak tersebut baru diterima setelah beberapa bulan kedepan.

Pada dasarnya ketika menerima rapel siapapun dia so pasti gembira ria ibarat mendapat keberuntungan durian jatuh. Rezeki yang tak terduga duga dan tak disangka sangka akhirnya tiba juga karena terkadang hak rapel itu seperti sudah terlupakan.

Kisah nyata kehidupan ini berkaitan dengan berbagi antar sesama saudara dhuafa. Hanya saja berbeda dengan rapel gaji tetapi lebih kepada rapel sedekah.

Sebut saja misalnya seorang dermawan Bapak Haji Laksana. Beliau tidak berkenan nama aslinya disebut agar terhindar dari perilaku riya. Satu hal pasti penulis mengenal Beliau secara pribadi sebagai sosok muslim nan rendah hati.

Perihal Rapel sedekah pun bukan Pak Haji yang bercerita tetapi saya secara langsung menyaksikan ketika suatu waktu bersilaturahim kekediamannya.

Ketika kami sedang asyiek bercengkrama sembari menikmati hidangan kopi hitam dan pisang goreng hangat di beranda rumah tiba tiba terdengar ucapan salam.

"Assalamualaikum"

Pak Haji Laksana segera bangkit dari tempat duduk dan menyahut

"Waalaikumsalam waramatullahi wabarakatuh"

Sebelum tamu tersebut menyampaikan niat bertemu tuan rumah Haji langsung menyerahkan sedekah sembari membisikkan sesuatu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun