Kalau ada Gubernur rasa Presiden maka kini awak berani pula menyatakan ada Musholla rasa Masjid Raya. Apabila seorang Gubernur di apresiasi warga bersebab kinerja profesional dan memihak kepentingan orang kecil maka wajar saja ada penduduk dari kota kota lain iri. Dengan demikian mereka ingin pula atau berkehendak dipimpin pula oleh Bapak Gubernur misalnya seperti Pak Anies Baswedan.
Soal tempat ibadah juga bisa di-analogi-kan demikian ketika sebuah tempat ibadah hanya setingkat RT mampu menyelenggarakan Maulid Nabi dengan sangat meriah seperti diselenggarakan Masjid Raya.  Maulid Nabi di Musholla Nurul Islam Kampong Bho-Zonk Kelurahan  Rambutan RW 01 Jakarta Timur dilaksanakan  Senin 20 Januari 2020 bersamaan dengan 25 Jumadil Awwal 1441 H. Bada Shalat Isya acara diawali tahlil kemudian pembacaan Rawi Maulid diiringi rebana.
Perlu dinformasikan disini bahwa Kampung Bojong memiliki keistimewaan dengan keberadaan Maulid Keliing. Â Pemuda dilingkungan Bojong setiap Senian Malam berkeliling antar Kapong ke kampong mendawamkan Maulid Nabi, Â Selalu saja ada Jamaah atau Musholla dan masjid yang mengundang Tim Maulid Keliling. Â Dengan demikian disa dikatakan sepanjang tahun bver Shalawat tanpa henti ada Taklim Keliling memuliakan Raulullah Nabi Muhammad SAW.
Majelis Maulid Nabi Muhammad SAW setiap tahun dilaksanakan. Sejak tahun 2011 awak sebagai bagian dari kegiatan Tallim ini selalu hadir bukan bersebab Mushollah Nurul Islam berdekatan dengan kediaman namun disinilah kami sekeuarga beribadah. Lingkungan Kampung Bojong (ini nama kampong yang didaftarkan di Kelurahan) dihuni sebagian warga asli Betawi dan pendatang dari Jawa dan Sumatera.
Keseriusan panitia bukan saja menyhangkut mempersiapkan secara fisik Mushola tetapi untuk penyediaan konsumsi di bangun tenda khusus. Semua jamaah sudah maklum bahwa Peringatan Lahirnya Rasulullah Nabi Muhammad SAW disuguhkan hidangan khas nasi kebuli dan nasi beryani. Bagi jamaah yang tidak kebagian tempat di ruang utama disajikan pula siaran langsung melalui  video.  Luar biasa ini acara Maulid serasa acara resepsi megah.Â
Musholla Rasa Masjid Raya memang pantas disandangkan. Â Setelah pembacaan Rawi Maulid ditandai semua jamaah berdiri membaca Shalawat dilanjutkan Tausyah Habib Umar Bin Ahmad Al Hamid. Habib menguraikan betapa besarnya penghormatan Allah SWT kepada Nabi Terakhir sehingga pantaslah dan merupakan satu keharusan umat Islam mencintai Nabi Muhammad SAW. Â Â
Kecintaaan kepada Nabi merupakan wujud rasa syukur ke hadirat Allah SWT bahwa umat Islam mendapat syafaat di hari kiamat  sebagai bentuk kecintaan Nabi kepada umat nya.  Oleh karena itu Habib Umar menganjurkan kepda jamaah agar mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari hari agar hidup dan kehidupan mendapatkan  Redha Allah SWT.