Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sikap Jumawa Tidak Disuka

13 Januari 2020   19:11 Diperbarui: 13 Januari 2020   19:16 41004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantun Makna Jumawa

Perbendaharaan kosa kata Bahasa Indonesia semakin bertambah.  Ketika masih duduk di sekolah rakyat Ibu Guru belum lagi menyebutkan suku kata Jumawa.  Baru akhir akhir ini setelah 60 tahun kemudian secara pribadi awak mengenal Jumawa.  Dalam pergaulan sehari hari perkataan Jumawa jarang masuk dalam pembicaraan khalayak

Januari basah sampah terbawa
Hujan tercurah setinggi jendela
Kini paham makna jumawa
Angkuh dan congkak perilaku tercela

Hanya saja di  media sosial atau di kalangan seniman juga satrawan Jumawa tampaknya acap dipakai.  Penasaran dengan kosa kata ini maka awak segera bertanya ke atau merujuk ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).  Jumawa dimaknai Angkuh dan Congkak serta suka mecampuri urusan orang lain..

Hujan tercurah tiada tara
Banjir melanda kota Jakata
Jaga diri di pergaulan dunia
Agar terhindar perilaku jumawa

Itulah sebabnya terinspirasi membahas kosa kata Jumawa dalam niat semoga membarikan manfaat bagi kita semua terutama sobat yang belum paham. Sikap angkuh dan congkak sudah pasti tidak disukai masyarakat.  Boleh juga seseorang oknum pejabat bersikap sombong bersebab kekuasaan yang melekat pada dirinya.

Banjir melanda kota Jakarta
Perlahan surut lumpur tersisa
Agar terhindar perilaku jumawa
Rendah hati itulah obatnya

Oleh karena itu siapapun yang bersikap Jumawa apakah dia sadar atau tidak akan mendapat kesulitan dalam pergaulan sehari hari.  Warga jelas tidak suka sehingga menghindar dari oknum si congkak walaupun dia kaya raya. Toh harga diri setiap manusia acap terganggu melihat perlakuan angkuh dan congkak.  Apakah sikap ini pembawaan atau dia berubah setelah menjadi orang berjaya tentu perlu dilakukan penelitian psikologis.

Sesuai arahan nenek moyang kita sikap rendah hati lebih disukai.  Rendah hati berbeda dengan rendah diri.  Justru rendah hati menunjukkan kedewasan berpikir dan bersikap.  Bisa jadi dia kaya raya dan orang terhormat namun berkat pendidikan agama dia menyadari bahwa semua anungrah itu adalah titipan Allah SWT.Tuhan Yang Maha Kuasa.

13 Januari 2020

Salamsalaman

TD

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun