Â
Fenomena alam ada baiknya jangan berlalu begitu saja. Paling tidak bagi para penulis di mana semua kejadian atau yang menghampirinya adalah bahan berharga untuk dikhabarkan. Demikian pula dengan Gerhana Matahari. Peran sebagai penulis tentu punya pengalaman pribadi melihat, menyaksikan secara langsung dan mengambil dokumentasi gambar.Â
Proses terakhir adalah mengkhabarkan kepada khalayak berupa posting di media sosial. Alhamdulillah awak ada di kediaman, agak litak juga setelah 6 hari 5 malam beranjangsana ke kampong halaman Lubuk Jantan LintauBuo Sumatera Barat. Oleh karena itu himbauan shalat gerhana awak ganti pahalanya dengan memberitakan  peristiwa Gerhana Maahari vesi TD.Â
Gerhana Matahari Kamis 26 Desember 2019 bersamaan 29 Rabbiul Akhir 1441 Hijriah dimaknai sebagai salah satu dari sekian banyak Bukti Kebesaran Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa. Â Setelah shakat Dzuhur awak tambah shalat sunah mutlak 2 rakaat. InshaAllah salam dan shalawat untuk Rasulullah Nabi Muhammad SAW mengiringi niat meliput fenomena alam gerhana matahari.Â
Seperti diberitakan kompas.com Fenomena gerhana matahari cincin (GMC) akan bisa disaksikan di 25 wilayah di Indonesia pada hari ini, Kamis (26/12/2019). Selain itu, beberapa daerah lainnya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian. Gerhana matahari cincin terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris.
Saat itu, piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dibandingkan piringan matahari.
Ketika terjadi puncak gerhana, matahari akan tampak seperti cincin, yakni gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Catat, berikut waktu terjadinya gerhana matahari 2019 yang bisa diamati di beberapa daerah di Indonesia.
GerhanaMatahari Cincin. Fenomen gerhana matahari cincin di Indonesia diawali berupa gerhana matahari sebagian, diprediksi akan dimulai pukul 12.15 WIB. Selanjutnya, pada pukul 12.17 WIB, akan memasuki fase puncak. Waktu puncak ini dianggap sebagai waktu terbaik untuk mengamati fenomena GMC.
![dok pri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/12/26/gh1-5e044d88d541df1908270f52.jpg?t=o&v=770)
Tentu saja  melihat matahari secara langsung tidak bisa dengan mata telanjang. Jadilah awak berkaca mata hitam koleksi jalan jalan. Berdasarkan pengalaman melihat dengan film rontgen bisa membantu menyaksikan matahari. Pandangan menjadi lebih jelas melihat sinar matahari terhalang bulan. Seperti bulan sabit. Tampakan matahari tidak utuh penuh bulat teta[i terlihat seperti cincin sebelah.
Berkaki kali awak mengambil dokumentasi foto, memang hasilnya tidak sesempurna ketika gerhana dilihat secara langsung dengan kaca mata hitam. Tetapi paling tidak, alam bersaksi awak hadir pada peristiwa langka. Teknologi canggih saat ini bahkan para ahli astrologie pada zamannya sudah mampu menghitung peredaran matahari, bulan dan bumi ketika planet planet itu berada pada satu garis sehingga terjadi gerhana.