Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rezeki Datang Tak Pandang Pandang Tempat

21 Desember 2019   21:28 Diperbarui: 21 Desember 2019   22:48 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rezeki itu datang tak pandang pandang.  Karunia dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Memberi rezeki tak pandang waktu, tempat atau dimana saja bisa diterima selama hayat masih dikandung badan. Hakekat rezeki memang demikian awak merasakan sendiri ketika sedang dalam penerbangan ternyata karunia  menghampiri.

Peristiwa tak terduga terjadi ketika berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta menuju Bandara Minang Kabau Sumatera Barat.  Inilah perjalanan muhibah pulang kampong bersebab ada acara keluarga. Jum'at 20 Desember 2019 menggunakan maskapai penerbangan anak Garuda City Link  berangkat tepat waktu pukul 07.30.

Seperti posting sebelumnya tentang Barpantun di Udara kisah ini adalah urutan pengalaman rohani. Ketika sudah menempati tempat duduk sesuai nomor seat seorang ibu muda meminta ganti atau tukar tempat duduk.  Pasalnya disebelah adalah putranya masih kecll sedangkan dia mendapatkan seat di belakang. 

Serta merta awak bersedia, segera berdiri dan menempati tempat duduk yang hanya satu baris dibelakang. Ternyata tempat ini malah lebih luang untuk lutut.  Wajar saja ini barisan tempat duduk pintu emergency atau gawat darurat. No Problem membantu seorang Ibu Muda.  Oh yang duduk disebelah adalah suami sang ibu.

Mereka liburan ke Padang bersama 2 putra dan seorang pembantu.  Itulah sebabnya tempat duduk terpisah. Pesawatpun take off dengan baik, cuaca cerah tanpa goncangan ketika menembus awan. Binyal seat bel padam, artinya penumpang bisa ke kamar kecil.  Enaknya duduk di pinggir lorong sesuai keinginan sehingga ketika ingin keluar atau berdiri tidak merepotkan penumpang sebelah menyebelah.

Toilet di bagian belakang belumlah  begitu antri penumpang berhajat kebelakang lebih  leluasa.  Tercium aroma syedap  makanan  yang sedang disiapkan crew pesawat untuk penumpang.  Wah nanti dapat sajian makan neh awak berujar ke pramugari.  " Ya betul pak, tetapi khusus penumpang membeli tiket via pesanan by tiket.com. Oh paham kami memesan dari travel lain sehingga tidak mendapatkan bonus masakan panas..

Dalam hati terbersit, enak juga ya ada makanan gratis dengan janji dikemudian hari ingin ikut pula memesan biaya perjalanan via tiket.com. Bisa jadi ini persaingan bisnis,  siapa paling banyak memberikan kemudahan dan kenyamanan passenger akan memikat penumpang.  Memag betul travel ini kelihatanya serius benar ber promosi sehingga didalam pesawat iklan  tertebar di seluruh  tempat penyimpanan  barang (cabin)

Awak mulai menulis di buku catatatan.  Menggunakan waktu luang kenapa tidak selama 1 jam 45 menit.  Mudah  mudahan bisa selesai satu artikel. Pramugari mulai menyebut atau paling tepat mengingatkan para pemumpang yang membeli tiket by tiket.com. Keluarga muda tadi ternyata mendapatkan 4 bonus nasi uduk.

Oke , terus saja menulis denan harapan nanti di bandara bisa segera beli nasi goreng. " Bapak, berkenankah menerima nasi uduk  kebetulan anak saya tidak mau, dia mau pesan nasi goreng saja" Demikian tawaran Kang Didit teman duduk disebelah. Awak terbelalak dan merasa surprise, ternyata doa di belakang tadi cash rupanya..

Tentu saja tawaran tersebut diterima dengan senang hati.   Ungkapan terima kasih kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pemberi Rezeki mengabulkan doa melalui teman disebelah. Subhanallah, Allah Akbar.  Ternyata Allah Maha Besar dimana  rezeki  datang tak pandang pandang.  Bahan di udara sesuatu nan tiada terduga rezeki selalu mengikuti.

Ayahanda Haji Dahlan bin Affan ketika kami masih  Kampong Tempino Jambi mengatakan  " Sebenar benarnya rezeki itu adalah apa yang engkau makan dan kau pakai"   Harta,  mobil, uang di saku atau di Bank serta pakaian bertumpuk di lemari  belum pasti rezeki anda.  Itulah hakekat rezeki oleh karena itu nikmatilah apa yang ada, apa yang dimakan dan dipakai dan selalulah berbagi kepada sesama manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun