Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Didi Kempot Pancasila, Jokowi Terpesona Lagu Ambyar

19 Desember 2019   18:14 Diperbarui: 19 Desember 2019   18:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agak pelik juga memadukan 3 kosa kata menjadi satu kalimat cantik.  Jokowi Pancasila Didi Kempot Ambyar atau sebaliknya Jokowi Ambyar Didi Kempot Pancasila. Nah bingung kan? Tapi sudahlah semua menjadi tenang tidak seperti angin ribut ketika Pancasila didahulukan baru diikuti  sosok Presiden dan Penyanyi. Satu hal jelas kosa kata Ambyar mempesona Presiden.

Pancasila sebagai Ideologi Negara sepertinya kini digaung gaungkan kembali.  Entah bersebab apa tetapi Pancasila demikian ada nya tetap 5 sila dan 45 butir dengan rumus 7 10 7 10 11.

Soal hapal menghapal sila sila Pancasila seluruh warga negara Indonesia pasti berani diuji.  Mereka hapal luar kepala. Itulah masalah sebenarnya   warga hanya sekedar hapal tetapi makna nan terselubung pada Pancasila mereka tidak paham.

Seperti diberitakan Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta jajaran kementerian/lembaga maupun Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memakai bidang olahraga, musik, serta film untuk membumikan Pancasila. Jokowi menyebut tiga media itu disukai oleh anak-anak muda.

"Gunakan tiga ini, media yang paling disukai anak-anak muda kita, olahraga, musik, film," kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam Presidential Lecture', Internalisasi dan Pembumian Pancasila, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/12). Khusus untuk musik, Jokowi menyebut tak masalah jika harus mendompleng kepada penyanyi Didi Kempot, dalam membumikan Pancasila.

Oleh karena itu wajar saja Presiden Jokowi mendompleng Didi Kempot melalui Ambyar.  Tidak bisa dipungkiri penyanyi langgam jawa ini memang sangat populer sejagat selebriti tanah air.  Lagu lagu Didi Kempot memang enak didengar walaupun awak sebagai orang melayu tidak paham kemana arti nyanyian pria berkemben ini.

Jadi begini Pak Jokowi.  Setuju saja mengunakan kepopuleran seseorang untuk membumikan Pancasila tetapi tolong juga Bapak Ibu Menteri dan seluruh  jajaran Kabinet Indonesia Maju juga di paksakan pidato Pancasila.  Maksud saya setiap melakukan tatap muka dengan rakyat tolonglah sebut sebut Pancasila.  

Sudah pasti ketika para Menteri dan jajaran  ketika melaksanakan program kerja pasti berkaitan dengan dengan kesejahteraan seperti termaktub pada sila ke -5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.  

Ambil beberapa butir Pancasila kemudian kait kaitkan dengan pekerjaan Aparat Sipil Negara Begitu saran awak Pak Presiden sebagai seorang Dosen Mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan..

Tidak sulit bicara Pancasila dalam kehidupan keseharian.  Jangan dibebankan kepada Didi Kempot seorang walaupun beliau memang memiliki penggemar puluhan juta. So Pak Presiden anda sudah memulai maka kini lanjutkan membumikan Pancasila bersama seluruh aparat pemerintah.  Bicaralah sebanyk banyaknya  tentang Pancasila semoga perilaku dan tabiat para pejabat menjadi benar benar Pancasilais.

No corrup, no crime and no narcotic.  Itulah kesaktian Pancasila yang kini tidak di geyyarkan atau di ambyarkan secara serius sehingga perilaku oknum warga negara jauh dari keperibadian anak bangasa yang sopan santun dan memiliki budi pekerti bisa lambat laun berubah.   Jokowi Ambyar Didi Kempot Pancasila tampaknya hanya sampai disitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun