Senin 16 Desember 2019 awak menikmati kecanggihan teknologi. Kemudahan memang ditawarkan teknologi pada kehidupan manusia modern. Semua kemudahan itu telah memasuki dunia perbankan, telekomisasi dan perbelanjaan online serta transportasi.
Tampaknya melalui aplikasi yang tertanam di telepon seluler sepertinya dunia ini semakin kecil. Bolehlah kalau dibilang dunia sudah dalam genggaman.
Kecanggihan teknologi itu awak rasakan ketika transaksi keuangan di salah satu Bank Swasta. Dikatakan gaptek tidak juga tetapi sewaktu mau kirim uang si mbak mengajarkan bagaimana mengunakan peralatan otomatis menghitung uang.
Biasanya yang mengoperasikan alat penghitung uang adalah pegawai bank, namun kali ini ketika akan setor uang alat tersebut di hadapkan kepada konsumen. Maka dituntunlah tuts tuts apa yang harus dipencet dan diajarkan meletakkan lembaran kertas uang di alat penghitung tersebut.
Maka secara masuklah uang lembar demi lembar secara cepat sembari dihitung otomatis. Camggih juga si alat bisa membedakan uang kertas pecahan seratus dan lima puluh ribu rupiah, Ternyata uang awak tak terhitung 2 lembaran 50.000. Si Mbak tenang saja di bertaya berapa yang tercacat dialat itu.
Nah begitulah pelayanan alat mempermudah pekerjaan. Uang tidak perlu dihitung senidir, apalagi kalau  pegawai pasar induk kramatjati yang sekali setor bisa puluhan juta rupiah. Cepat lancar dan tidak keliru alias salah hitung.
Awakpun penasaran bertanya kepada si mbak. Apakah alat ini mampu pula mendeteksi lembaran uang palsu. Ternyata memang demikianlah kecanggihan alat yang juga bisa mendeteksi uang palsu yang coba coba diseludupkan ke dalam hitungan Bank.
Alat boleh saja menggantikan fungsi manusia tetapi untuk pekerjaan pekerjaan khusus tampaknya robot tidak tepat di perankan. Terutama pada pelayayan publik yang njlimet diperlukan seorang petugas nan profasional sehingga mampu memberikan solusi ketika terjadi mal procedure.
Lebih lanjut menghabiskan waktu sebelum mencetak buku awak berniat pula mengganti simcard handphone di Margonda City Mall. Pasalnya telekomsel bisa lebih diandalkan mengakses sinyal ketika kita berada di luar kota. Itulah sebabnya menggantu simcard lama sudah habis masa tayang maka tawaran simcard Hallo boleh juga di coba.
Terus terang saya bangga melihat para pegawai yang melayani pelanggan. Mereka smart, sopan santun dan sangat ahli melakukan pekerjaan melayani konsumen. Kalau boleh dibilang mereka cakap dan cukup professional bersebab science dan skill serta attitude sudah melekat pada diri mereka.
Saya berpikir 10 tahun kemudian anak anak muda Indonesia akan memiliki standar pelayanan seperti ini. Itulah sebabnya awak sangat mendukung Mas Menteri Pendidikan melakukan reformasi birokrasi di dunia pebelajaran Indonesia melau konsep Merdeka Belajar.