Â
Senja kala diperbatasan kota
Menyeruak tepian blantara manusia
Sesak tak bersela
Nyaris saling berlaga
Matahari tampak tak peduli
Dia tenggelan di ufuk bumi
Sementara sang bulan jemu menampakkan diri
Biarkan saja lalu lalang kesana kemari
Manusia tak punya tujuan pasti
Beginikah tanda akhir zaman
Berkeliaran seperti singa kelaparan
mencari mangsa ntuk diterkam
Jantan betina bersentuhan
Bersesakan bertabrakan tak terhindarkan
Sungguh sesak tak ada lagi ruang
Bencana alam
Musibah berkepanjangan
Banjir bah meluap bukan kepalang
Gempa berurutan
Gunung meraung kepanasan
Kebakaran hutan tak berselang
Baiklah sang alam
Itukah unjuk rasa temaram
Percuma percuna melawan
Manusia tetap kelayapan
Serampangan
Berebut nafas tersesakkan
Dan ada yang jatuh, tewas
Terlindas bukan tertindas
Krna semua penindas menindas
Tidak jelas siapa lawan siapa kawan lawas
Inikah petanda akhir zaman
Ketika kelakuan merenda keserakahan
Merajalela tak terbantahkan
Mereka kak peduli nasehat alam
Politik dinasti mengeksekusi kekuasaan
Sementara itu alam semakin kelam
Ya sudahlah semua jelas terpampang
Hukum rimba menghujam
Siapa kuat dia menang
Dan rakyat menjadi langganan
Tujuh generasi berselang
Dipaksa kelaparan
SalamsalamaN