Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mencari Asal Usul Muki-di

27 November 2019   19:18 Diperbarui: 27 November 2019   19:20 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soal darah dia memang seratus persen Indonesia Asli. Nenek moyang orang pelaut adalah lagu kesayangan Muki-di.  Lagu ini selalu disenandungkan pada setiap kesempatan sebagai bentuk kecintaan kepada nusantara. Pada suatu ketika ada sekelompok orang yang mempermasalahkan asal usul Muki-di.  Biasalah kalau orang sudak terkenal acap di usil i.

Para mengusil nyinyir itu mempersoalkan wajah Muki-di yang ke barat baratan. Bule begitu penampilan kesehariannya. Lain dengan wajah asli Indonesia nan ditandai kulit sawo setengah matang, hidung setengah mancung, rambut hitam legam dan tinggi badan satu setengah meter lebih sedikit. Mengapa pula Muki-di bernampilan bule yang ditandai warbna rambut blonde, kulit yang di putih putihkan sementara hidung dia memang sudah sedikit tdak pesek.

Mencari asal usul seseorang sebenarnya sederhana saja.  Lihat katepe, disana tertulis catatan tempat dan tanggal lahir.  Nah kesanalah tuan dan nyonya pergi tempat tunpah darah si Muki-di. 

Syukur syukur masih bersua dengan kaum kerabat, sanak saudara atau paling tidak kawan sekolah dasar. Bawa foto Muki-di yang lama jangan yang terkini penampilan bule itu.  Artinya foto yang tercantum di ketepe itulah penanda si Muki-di asli.

Ah, Muki-di yang satu ini ternyata benar benar wong deso asli.  Dia saja yang membuat kelakuan aneh aneh sehingga jadi perhatian khalayak.  Ketika pamor mulai turun seperti selebritis lain dipakai modus berbuat yang lain dari pada lain sehingga dilirik wartawan.  Tidak lucu juga cara begini dipakai terus menerus. Warga sudah paham bahwa kelakuan seperti itu justru sebagai pembuktikan si Muki-di atawa selebrita itu tidak laku lagi.

Jadi kenapa pula memakai rambut blonde, kan cape mewarnai rambut yang tinggal sedikit itu.  Dan lagi ngak pantas, tau.  Kulit hitam rambut blonde, ngarang saja bagaimana pula mau tenar justru disangka orang ada gangguan kejiawaan. Tetapi biarlah, si Muki-di berkelaluan aneh guna mencari perhatian asalkan dia tidak menganggu kenyamanan dan ketetiban umum.

Salamsalaman

TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun