Inilah cara pikir kuno yang sulit diubah. Seperti aplikasi sudah tertanam di memory permanent sehingga ketika menghadapi perubahan makhluk ini tidak mampu menyesuaikan.
Rumit ya paragraf pertama diatas. Sulit dimengerti serupa juga dengan peristiwa yang saya alami Selasa, 29 Oktober 2019. Sebenarnya peristiwa itu biasa saja namun menjadi luar biasa ketika pola pikir terpaku pada pengalaman masa lalu.
KIsah nyatanya begini. Setelah memberi kuliah di Akademi Perawat Polri saya bergegas memesan go car. Rencana menghadiri Rapat Primer Koperasi di kawasan Cipinang Jakarta Timur.
Teman teman pengurus koperasi sadah memberi alamat tempat dimana kami akan membahas masalah koperasi via Whants App. Seperti biasa aplikasi go jek sangat membantu memesan kendaraan dibantu fasilitas internet google map.
Dalam pikiran saya pertemuan diselenggarakan di restoran sama ketika kami berkumpul beberapa pekan lalu. Pola pikir pengalaman inilah yang membuat bingung Mas Sopir bersebab yang tercantum pada google map justru berbeda dengan pikiran saya.
Untunglah Mas Go Car termasuk driver sabar menghadapi seorang tua yang sedikit ngotot mengatur route perjalanan. Artinya saya mengarahkan  sopir agar lewat sini saja dengan alasan lebih dekat dan lancar. Namun ternyata saya baru sadar ketika menelpon panitia rapat bahwa tempat pertemuan bukan di resto sebelumnya.
Jadi itulah masalahannya sehingga saya memberi judul aretikel ini orthodoz style. Pola pikir kuno yang sulit diubah. Satu sikap kuno tanpa disadari sehingga menyulitkan diri senndiri. Kejadian ini tampaknya sudah acap terjadi. Bisa jadi kekeliruan pola pikir ini muncul seiring bertambahnya usia yang berresiko merepotkan orang lain.
Pengalaman ini perlu saya sampaikan di media sosial khususnya untuk teman teman sebaya dalam artian lansia. Perlu disadari bahwa para pensiunan secara alamiah lambat laun akan menderita penyakit pikun ditandai dengan kemunduran cara mengambil keputusan.
Alhamdulillah peristiwa demi peristiwa bagi seorang penulis menjadi indah ketika di abadikan dalam tulisan yang akhirnya diterbitkan berbentuk buku.Â
Satu hal yang aneh juga saya alami pada hari yang sama yaitu sate giyo. Pasalnya dalam beberapa kali pertemuan dengan teman teman tennis lapangan yang dibicarakan kuliner. Sate giyo direkomendasikan sangat mankyoes ayo kita kesana bersama selepas berolahraga di sabtu atau ahad pagi.Â
Niat itu belum juga kesampaian sehingga rasa penasaran saya mencuat ingin datangg sendiri ke resto yang terletak di kawasan Pasar Gembrong. Â
Sodara, ternyata keinginan yang bertumpuk di dalam hati yang boleh juga di sebut doa ternyata cash di ijabah Allah SWT.Â