Â
Dokumen tvone
Terus Terang Bamsoet Membuat Saya Gede Rasa
Catatan Thamrin Dahlan
Apalah awak ini. Inilah ungkapan seorang anak kampong Tempino Jambi dikaitkan berbaurnya rasa rendah hati dan rendah diri. Â Apa pulak dengan rendah diri. Pasalnya ketika Ketua MPR RI H. Bambang Soesatyo berpantun di akhir kata sambutan di WA beberapa teman mengatakan apakah pantun itu kreasi TD.
Tak salah pulak timbul ungkapan teman teman tersebut bersebab awak memang hobby berpantun akhir akhir ini. Selain itu buku Kumpulan Pantun telah pula sampai di Bapak Bamsoet.
3 Pantun rancak Bamsoet adalah karya Beliau sendiri. Tak berani pula awak gede rasa mengklaim pantun bernuansa kebangsaan itu terinspirasi dari buku  yang berisi 450 pantunÂ
Berkenalan dengan orang penting di negeri ini lebih karena profesi jurnalis. Inilah profesi yang bisa menembus sekat sekat birokrasi ketika seorang penulis di bawa oleh takdirnya dipersuakan karena karyanya.
Selain itu faktor kerendahan hati seorang pejabat tinggi juga mempengaruhi kelanjutan persuaan itu. Mas Ananto tetangga di BHP membawa awak bersahabat dengan Bapak Bambang Soesatyo kala itu masih menjabat Ketua DPR RI.
Demikianlah seterusnya bahkan Mas Bamsoet berkenan membubuhkan tanda tangan. Tanda tangan pejabat tinggi tertera pada Kata Sambutan Buku Doea Poeloeh.
Selanjutnya Mas Ananto sebagai Ketua Panitia Reuni Akbar ke 55 SMA 14 Jakarta meminta awak menyusun Kata Sambutan. Alhamdulillah Kata Sambutan Ketua MPR RI disertai 3 bait Pantun terrekam dalam buku kenangan Alumni SMA 14.
Bisa jadi awak sedikit terserang ephoria berupa perasaan gede rasa. Namun segera sadar diri sembari mengulang pesan Ibunda, apalah awak ini.
Paling tidak nanti ada cerita panjang anak cucu dan sanak saudara serta kerabat dimana seorang budak dusun bisa berteman orang orang besar negri ini. Â Ya. sudahlah itulah sumbangsih kecil seorang pensiunan untuk negeri tercinta ini dalam bentuk tulisan nan disertai beberapa bait Pantun.
Hidup dan kehidupan berjalan terus awak tetap seperti ini dalam posisi seorang jurnalis. Â Pada kesempatan bersejarah bagi NKRI Â mempersembahkan 3 bait Pantun terkait Pelantikan Presiden RI periode 2019 - 2024 sebagai berikut :
Senin tidak lagi siaga
Terima kasih aparat penjaga
Pelantikan Presiden RI membuat lega
Kini saatnya serius bekerja
Apalah artinya sebuah kursi
Apabila kosong diam sendiri
Perankan diri sesuai profesi
Kontribusi optimal membangun negeri
Pernahkah  tuan singgah di Langkawi
Negeri beradab bijak bestari
Lima program Presiden Jokowi
Bersinerji kerja produktivas tinggi
Point yang ingin disampakan disini terkait muara siklus 5 tahunan Demokrasi Indonesia adalah bahwa apapun profesi kita tetap bersemangat memberikan terbaik untuk NKRI. Silahkan para pemimpin yang diberi kewenangan mengatur, Â berkerja dengan baik sesuai sumpah jabatan. Â Rakyat hanya mampu berdoa semoga negeri aman, nyaman dan sejahtera dan sembako murah terjangkau. Amin.
Salamsalaman
Bogor 21 Oktober 2019
YPTD
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H