Â
Kisah nyata terjadi di hari Jum'at 18 Oktober 2019.  Seperti biasa awak setiap pagi mengirim pantun.  Minimal 3 bait pantun dikaitkan dengan situasi terkini yang berkembang di masyarakat.  Pantun pertama  share di facebook.com kemudian secara bertahap kirim  ke komunitas Whats App group.
Entah kenapa hari ini awak sepertinya terkena sidroma pikun, ketika koment dari beberapa teman memberi khabar,Â
"ini pantun untuk besok sabtu ya"
atau
"sekarang hari jum'at  pak"
Seketika awak lihat lagi posting pantun. Â Benar memang tanggal 18 Oktober hari Jum'at. Â Apa yang terjadi kenapa ditulis hari Sabtu. Â Inikah tanda tanda pikun stadium 1 awakpun tak paham. Â Padahal sebelum share up date status selalu berhati hati, Â apa yang kurang, apa yang tidak pantas, ataukah ada salah tulis.
Ternyata kesalahan itu bukan dipihak anda tetapi di pihak penulis Tuan Thamrin Dahlan di usia 67 tahun mulai terkena penyakit lupa. Apakah peristiwa ini memang sudah semestinya terjadi sehubungan dengan usia semakin tua ? Bisa ya bisa tidak, tetapi fakta keterlupaan  dirasakan sendiri.  Lucu juga ketika terkadang disibukkan mencari kaca mata padahal kaca mata itu ada di dahi.
Ya sudahlah, paling tidak pemberitahuan dari teman terkait kesalahan  tentang pencantuna "hari"  segera di edit.  Di Facebook proses editing agak lebih simple karena bisa untuk semua pembaca.  Tetapi di WAG agak repot juga artinya harus masuk kembali ke setiap komunitas dengan cara meralat nama hari dari Sabtu ke Jum'at. Sedangkan tanggal tidak berubah karena memang benar 18 Oktober 2019.
Berikut awak lampiran Pantun "salah hari"
Pantun Sabtu 18102019