Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Mahasiswa Trauma, Pak Presiden

25 September 2019   06:48 Diperbarui: 25 September 2019   15:04 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi detik.com

Mahasiswa turun kejalan meninggalkan kampus menuju gedung DPR. Bergerak berkendara bus besar dan bermotor. Berjaket almamater dari sudut sudut 10 kota memperjuangkan kebenaran dan keadilan.

Siapa yang menyuruh mereka. Tidak ada selain hati nurani nan tersentuh ketika pemerintah berkuasa tidak mau lagi mendengar apalagi peduli terhadap aspirasi massa.

Turun kejalan unjuk rasa itulah yang harus dilakukan. Bukan memaksa namun terpaksa ketika komunikasi dua arah seakan tersumbat entah mengapa. Inilah gerakan moral.

Ketika rakyat kecil tiada berdaya bersebab bergelut dengan kemiskinan maka kepada mahasiswa harapan ditumpukan. Penderitaan dalam bentuk suara rintihan dititipkan. Tolonglah kami ...

Mereka tidak ikut unjuk rasa karena tiada ber tenaga. Rakyat kecil paham bagaimana situasi negeri ketika kebijakan tidak lagi memihak. Terakhir hanya satu saja yang bisa dilakukan yaitu berdoa sembari mengelus dada.

Mahasiswa bergerak seperti juga para pendahulu. Ingin perubahan seiring dengan jiwa agent of change. Mereka tampaknya tak peduli lagi dengan keselamatan diri ketika kekecewaan membuncah. Semangat itu berangkat dari kondisi no thing loose. Kami berjuang bukan untuk diri sendiri tetapi untuk kedamaian dan kesejahteraan negri.

Hari telah tiba larut malam. Mahasiswa masih berjuang. Kemana para penguasa tidakkah tuan tuan bersedia bertatap muka.

Dan gas air mata itulah ucapan selamat datang. Masya Allah, generasi penerus cidera jiwa raga. Mahasiswa trauma. Trauma nan berkepanjangan tidak terobati walaupun penguasa berpura pura berbaik hati.

Pantauan detikcom di depan UGD RSPP, Jakarta Selatan, Selasa (24/9/2019), pukul 21.30 WIB, terlihat sejumlah mahasiswa dibawa masuk ke ruang UGD secara bergantian. Bahkan beberapa di antara mereka tak sadarkan diri. Berdasarkan papan informasi, sejauh ini sudah ada 80 orang mahasiswa yang dirawat di RSPP.  Sejumlah mahasiswa menjadi korban bentrokan dengan aparat kepolisian saat demonstrasi di depan gedung DPR. Para mahasiswa itu dibawa menuju UGD Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

Sementara itu orang tua di rumah berdoa panjang tak terputus : Ya Allah Tuhan Yang Maha Pelindung selamatkanlah anak anak kami nan tengah berjuang menegakkan demokrasi dari kebrutalan rezim yang tidak punya hati nurani ...

Liputan media membuat kita semua cemas. Mahasiswa berlari lari bukan karena takut tetapi menyelamatkan diri. Nyawa ini tak kan sia sia hanya karena gas air mata. Kami mundur untuk maju lagi selama pemerintah masih tak bergeming ketika UU KPK tetap ditanda tangani. Inilah persoalan inti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun