Ketika ketidak jujuran atau kebohongan publik terungkap maka cara paling bijak adalah mohon maaf.  Tentu saja semua itu berangkat dari sifat manusia yang bisa khilaf. Minta maaf kemudian berjanji  tidak melakukan kebohongan lanjutan.  Ini tentu berat dilakukan apabila pola pikir kebohongan sudah menjadi satu perilaku buruk melekat dalam kehidupan sehari hari.
Baca juga: Nilai Kejujuran dan Sportivitas Benarkah Sudah Hilang?
Itulah sebabnya ada pepatah nenek moyang sekali lancung ke ujian seumur hidup orang tidak percaya Mengapa pepatah ini mengikut sertakan orang lain dalam artian rakyat. Boleh jadi para leluhur berpesan agar anak manusia jangan sekali kali melakukan kebohongan.  Berhati hatilah dalam bersikap dan berucap, pikirkan lebih dalam atau lebih baik diam dari pada berujar ber resiko  melakuakn kebohongan publik.
Point yang ingin disampaikan disini adalah bahwa nilai nilai mulia kejujuran menunjukkan harga diri seseorang.  Seseorang akan dihormati dan dimuliakan apabila dalam perjalanan hidupnya selalu berkata benar sesuai fakta, tidak berniat merekayasa segala sesuatu yang berlawanan dengan ajaran agama dan  segala peraturan dunia yang berlaku di pergaulan sehari hari.
Salamsalaman
TDÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H