Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Faktor Keselamatan LRT Menjadi Harapan Utama Konsumen

20 Februari 2019   08:23 Diperbarui: 20 Februari 2019   15:20 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber dokumentasi Pribadi/TD

Peristiwa mogok LRT (Light Rail Transit) di kota Palembang menjadikan referensi bagi calon peumpang LRT Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek)  Betapa tidak moda transportasi diatas daratan ini memiliki resiko terhadapat keselamatan penumpang.  Resiko itu tampak jelas apabila di lihat konstruksi bangunan fisik LRT  yang berbeda dengan communter line. 

Transportasi massal  diatas rel  memang menjadi idaman warga selain murah meriah, cepat tanpa hambatan dan nyaman.  Namun dibalik itu semua pengalaman warga Palembang yang kelihatan histeris (viral di media sosial ) ketika LRT mogok cukup mencemaskan juga..  

Dapat dibayangkan kenapa penumpang panik karena mereka tidak bisa berbuat apa apa diatas ketinggian. Mau keluar dilarang karena faktor keselamatan dan keamanan,  menunggu juga tidak ada tidak ada penjelasan. Pertama terjadi dan terlihatnya peneglola belum siap menghadapi masalah.

Masalah keselamatan inilah yang saya tanyakan kepada nara sumber ketika menghadiri Fokus Group Discusion.  FGD yang diselenggarakan oleh kompasiana bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan mengambil topik LRT Buat Siapa. Pada acara ini dibahas bagaimana nasib LRT ke depan. Pembicara Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Zulfikri; Direktur Operasi II PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Pundjung Setya Brata; Vice President PMO Operation LRT Jabodebek, Iwan Eka; Pengamat Perkotaan Universitas Tri Sakti, Nirwono Joga; Pengamat Transportasi Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno. 

lrt111-5c6cbc17677ffb7c8f088673.jpg
lrt111-5c6cbc17677ffb7c8f088673.jpg
sumber dokumentasi  FGF Lrt kompasiana

Ternyata masalah kselamatan memang sudah diantisipai oleh para pihak yang bertanggung jawab sesuai Standard Operasional Procedure (SOP).
Dijelaskan bahwa apabila ada LRT yang mogok terhenti di perjalanan maka pola evakuasi penumpang dilakukan secara bertahap. Penumpang diminta sabar menunggu karena kereta pengganti akan segera datang.  Penumpang di evaluasi kereta baru  sementara kereta mogok segera ditarik.  Selain  itu di samping jalur kereta terdapat jalur berjalan bagi penumpang.

Tentu saja transportasi ini sebelum dioperasikan secara resmi perlu dilakukan uji coba, uji layak dengan simulasi segala macam resiko termasuk masalah keselamatan.  Operator  LRT mulai dari management sampai ke masinis serta para petugas lain harus benar benar siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

Setelah LRT layak di operasikan untuk publik maka kepada penumpang juga di informasikan bagaiman sistem kerja   moda transporasi yang termasuk masih baru di Indonesia.   Kerja sama penumpang dalam artian pemahaman dan disiplin harus benar benar ditegakkan agar tujuan memberikan kemudahan bagi penumpang urban bisa tercapai secara optimal

Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini pihak penanggung jawab operasional LRT wajib memberikan jaminan keselamatan bagi para penumpang.  Teknologie memang canggih namun segala kemungkinan musibah bisa saja terjadi baik karena human error atau teknologie less. 

Dana yang sedemikianbesar di anggarkan untuk menyediakan moda transporasti sejenis LRT hendaknya mencapai sasaran yaitu memindahkan  warga yang tadinya menggbnakan kendaraan pribadi ke LRT.   Paling tidak dengan berkurangnya kendaraan pribadi hilir mudik di dalam kota bisa juga mengurangi kemacetan  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun