Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Yang Gaji Kamu Siapa? Bendahara, Pak

2 Februari 2019   10:23 Diperbarui: 2 Februari 2019   17:01 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: tribunenews

Dialog antara seorang Kepala Kantor dengan Pegawai bawahan

"gaji mu yang bayar siapa ?"

" seperti juga gaji Bapak, yang bayar setiap bulan si Mbak Bendahara"

" Maksud nya uangnya dari mana ?"

" setahu saya dari Bank, Pak"

diam

senyap 

the end

(entahlah bagaimana pendapat pembaca, apakah jawaban anak buah itu lugu, lucu atau apa adanya, terserah)

Demikianlah contoh sepotong dialog   yang bisa terjadi dimana saja, kapan saja dengan 3 syarat terpenuhi.  Ketiga syarat itu adalah ada atasan, ada bawahan dan ada ruang kantor.   Ketika ditilik lebih jauh  kenapa ada dialog semacam itu (sampai menanyakan gajimu yang bayar siapa)  sebenarnya pertanyaan itu tidak usyah dijawab.

Kenapa tidak usyah dijawab ? tentu saja karena si Boss bukan tidak paham anak buah digaji dari dana APBN atau APBD misalnya.  Tetapi ditinjau dari psikologi perkantoran pemerintah munculnya pertanyaan seperti itu adalah salah satu bentuk dari kemarahan. Kemarahan timbul karena Pak Boss kesal melihat sikap perilaku bawahan yang tidak sesuai perintah komandan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun