Acara pesta kampus tahunan  Universitas Indonesia Home Coming Day 2018 bertemakan Stronger Together di gelar meriah di kampus Depok.  Inilah ajang persuaan antar alumni lintas generasi  sebagai salah satu bentuk kangen - kangenan. Perguruan Tinggi terbesar dan termasuk tertua dinegeri ini telah begitu banyak menyumbangkan kepada negara Kesatuan Republik Indonesia dari sisi intelektual.Â
Itulah sebabnya acara tahunan menjadi reuni alumni per fakultas bahkan per angkatan. Â Mengenang kembali masa masa indah kuliah sebagai generasi muda pada masanya. Â Secara selintas awak memperhatikan betapa ceria ibu ibu dan bapak bapak di lapangan depan Balairung. Â Mereka berkumpul berkelompok saling sapa bertukar berita. Â Ketika dipangung diperdengarkan lagu lagu nostalgia serta merta alumni ikut berjoget teriak gembira.
Ahad, 14 Oktober 2018 setelah olahraga tennis lapangan di BHP awak bergegas ke kampus UI Depok. Â Mas Guntur sesama alumni PSTTI UI sudah lebih dahulu tiba disana. " Pak Thamrin kita pameran buku" Â Ya ada benarnya kami tak hendak pameran lainnya atau berjualan makanan, minuman atau pakaian seperti rekan lainnya. Mulailah awak mengumpulkan 18 buah buku karya pasca pensiun dari Polisi 2010.
Disamping booth kami dari Fakultas Kesehatan Masyarakat  Jadilah awak bernostalgia dengan adik adik mahasiswa.  mereka menyebut kami senior dengan panggilan kakak bukan bapak.  Alhamdulillah menorehkan satu goresan di lembaran kenangan. I am Proud to be alumni Universitas Indonesia.  Adik adik mahasiswa FKM sebenarnya tidak serius juga berjualan kaos, tampaknya puluhan booth yang digelar juga berfungsi sebagai tempat berkumpul.
Alumni hilir mudik di depan booth. Satu persatu mulai mampir diawali Mahasiswa FKM. Â Mas Guntur cukup banyak membawa buku tentang Bapak Muldoko. Â Pengunjung kami hadiahkan buku buku tersebut termasuk beberapa buku awak yang masih tersedia stock. Satu booth Pasca Sarjana UI di isi Mbak Vina Erlyana dan suami Mas Muhammar Amir yang menjajakan makanan spesial Nabanana.
Beberapa pengunjung di booth pameran buku berstatus sangat senior  saling menyapa menyampaikan hajatan atau curhat bahkan.  Ada yang curhat terkait keinginan mencalonkan diri menjadi Presiden 2024.  Tampaknya serius dan meminta awak membantu menulis terkait hajat demokrasi tersebut.  Seorang ibu terharu ketika menceritakan tentang pengabdian seorang guru besar.  Demikian pula seorang Doktor dari salah satu fakultas berkisah terkait kondisi politik nasional saat ini.
Salamsalaman
TD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H