Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mempertahankan Kekuasaan Seharusnya Berbanding Lurus dengan Aktualisasi Diri

16 Oktober 2018   17:52 Diperbarui: 16 Oktober 2018   18:16 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : net/ilustrasi

Kekuasaan diperebutkan adalah suatu kewajaran.  Dinasti kerajaan pun  selalu ada perebutan kekuasaan. Putra mahkota tidak dengan sendirinya  otomatis menjadi Raja. Ada para pihak yang menyerobot hak dinasti  melalui makar.

Negara berbentuk republik mengadakan pemilihan umum untuk menggerakkan roda demokrasi setiap lima tahunan. Partai Politik sebagai kendaraan kandidat presiden atau gubernur/bupati/walikota menyediakan jasa mewujudkan cita cita mejadi penguasa.

Sebenarnya menjadi pejabat publik setingkat kepala negara bergantung  niat.  Negara maju dengan tingkat pendidikan rata rata sarjana para kandidat adalah personil yang sudah selesai dengan urusan sendiri.

Berdasarkan pendapat Maslow, seseorang kaya raya, sukses dalam kehidupan kini ingin mengabdikan untuk negara bisa disebut  sebagai aktualisasi diri. Terbalik dengan negara berkembang justru warga  negara ingin menjadi presiden karena sekedar mengambil kekuasaan.

Maslow's hierarchy of needs is a  motivational theory in psychology comprising a five-tier model of human needs, often depicted as hierarchical levels within a pyramid.    Needs lower down in the hierarchy must be satisfied before individuals can attend to needs higher up. From the bottom of the hierarchy upwards, the needs are physiological, safety,  love and belonging, esteem and self-actualization.

maslow-5-5bc5c08f12ae942504729af2.jpg
maslow-5-5bc5c08f12ae942504729af2.jpg
Seseorang yang masih berkutat di physiological needs (kebutuhan dasar sandang pangan papan) kecil kemungkinan mencalonkan diri menjadi presiden.  Dia harus naik tingkat dulu ke safety needs, belongingness and love needs, kemudian melewati poosisi esteem needs baru pantas mengakualisasi diri menjadi Presiden. Oleh karena itulah hanya dalam hitungan jari warga yang berada di puncak piramida yaitu aktualisasi diri.

Point yang ingin disampaikan disini adalah bahwa kekuasaan yang akan direbut atau di pertahankan akhirnya terpulang pada niat para kandidat. Apabila niat hanya untuk kekuasaan thok maka akan banyak menemukan kendala. Tetapi seandainya semata untuk berbhaktikan diri guna membangun negara dan mensejahterakan rakyat  maka dengan sendirinya  akan mendapatkan dukungan rakyat.

Salamsalaman

TD 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun