Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Jamaah Umroh Gagal Berangkat] Kemenag antara Ada dan Tiada

4 Februari 2018   14:24 Diperbarui: 4 Februari 2018   17:50 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Tribunnews.com

Belum ada tanggapan, apakah UU PHU  akan makin menyulitkan pelaksanaan atau  makin transparan dalam penyelenggaraan haji tentu kita tunggu saja. Perlu dimaklumi dalam sekali putaran  haji menyedot dana sekitar Rp 13 Triliun itu.  

Awak kurang paham bagaimana perkembangan UU PHU namun paling tidak sudah sangat mendesak agar tindakan kriminal penipuan tidak terjadi lagi.  Dalam RUU ini, yang paling menarik  dibincangkan memang pasal yang memisah antara tugas pengelolaan keuangan haji, regulator, operator dan evaluator yang selama ini dikumpulkan  dalam satu wadah Kementerian Agama RI.  Ibarat gula semut[un berdatangan.  Tidak salah juga tetapi janganlah terlalu rakus ingin mengusai pekerjaan mulia  mengantarkan Umat Islam ke Tanah Suci.

Point yang ingin disampaikan disni adalah bahwa kerbau sudah menanduk tebing satu kali.  Kini kerbau itu mengulangi pekerjaan dungu lagi untuk yang kedua, ketiga dan seterusnya. Itulah mungkin peng ibarat an kejadian mengenaskan peristiwa gagalnya jamaah  melaksanakan ibadah umroh.  Kementerian Agama dan jajarannya sampai di Kelurahan(KUA) seharusnya  mengubah pola kerja.  

Dengarkan suara rakyat dan lihat apakah ada yang aneh dan tidak masuk akal yang dikerjakan Biro Perjalanan umroh dan haji di wilayah anda.  Apabila curiga segera saja lakukan upaya pencegahan. Pola kerja seperti ini lebih baik dilakukan dengan menutup dan biro nakal tersebut sebelum timbul korban begitu banyak.  Pekerjaan mudah dan simpel  Pak Menteri Agama tetapi mau tidak dilakukan atau menunggu jatuh korban lagi atau menunggu Presiden turun tangan.

Salamsalaman

TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun