Seperti diberitakam  KOMPAS.com, saat ini PT Transjakarta memberikan layanan  gratis kepada beberapa kategori warga Jakarta. Layanan ini  menindaklanjuti Peraturan Gubernur Nomor 26 Tahun 2017 tentang Perubahan  atas Peraturan Gubernur Nomor 160 Tahun 2016 tentang Pelayanan Transjakarta Gratis dan Bus Gratis bagi Masyarakat.Â
Selain  informasi dari media online awakpun mendapat berita via WhatsApp komunitas Purnawirawan Polri terkait pembuatan Kartu Gratis Transjakarta. Senin, 29 Januari 2018 setelah menyiapkan 2 lembar  fotokopi KTP dan berfoto di studio untuk melengkapi persyaratan berupa 2 lembar ukuran 3 x 4.  Selain itu awak membawa pula fotokopi Kartu Keluarga (KK) siapa tahu nanti diperlukan.
Setelah  persyaratan administrasi lengkap bergegaslah awak menuju Kantor Pusat  Transjakarta yang terletak di Jalan Mayjen Sutoyo Cawang Jakarta Timur. Posisi penanda bagi yang menggunakan kendaraan umum ada seberang  Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang. Sedangkan bagi sohib yang  menggunakan kendaraan pribadi bisa di pandu oleh Mbah Google dan  Insha Allah sampai di tujuan.
Menjelang  tiba di kantor Transjakarta awak menyaksikan banyak sesama sahabat lansia di perjalanan. Ada yang baru mau berangkat ada pula lansia yang  sudah pulang. Dari halte UKI bisa ditempuh berjalan kaki  sekitar 1000 meter, cukup jauh bagi para sesepuh. Di tengah jalan awak  bersua dengan  Mas Bambang Purnawirawan Kesehatan TNI AD.  "Pak Thamrin  saya baru  dapat nomor urut,  besok di suruh datang lagi, mbludak  banget."
Suasana  riuh sedikit panik.  Demikianlah psikologi massa ketika  terdapat  begitu banyak orang disatu tempat yang tidak begitu luas. Awak mulai masuk berdesak-desakan. Mengamati dan tanya sana sini.  Beragam  informasi dari sahabat lansia. Ada yang sudah menunggu dari  pukul 06.00  ada pula yang tampak kelelahan duduk bersandar di dinding.
Informasi dari pihak Transjakarta beragam. Tidak ada pengeras suara yang digunakan untuk menenangkan para lansia. Timbul rasa iba, orang-orang tua warga Jakarta hanya sekedar menutut hak mendapatkan pelayanan gratis dari Pemerintah Jakarta. Sempat berbincang dengan Ibu- ibu pensiunan dari Komplek Ranco. Â Mereka berbaik hati memberi awak satu nomor urut berwarna hijau bertanda 246. Â Terima kasih ibu, jadi tak perlulah berebutan mengambil nomor panggilan.
Melihat suasana ini  awak pamit mundur keluar ruangan. Menuju kantin yang terletak di  seberang Gedung TransJakarta persis di sebelah masjid. Sambil menikmati makanan warteg awak menyaksikan begitu banyak pegawai  Transjakarta berbaju putih celana gelap.  Mereka tampaknya sedang istirahat sementara pengunjung lansia yang kelelahan saling bertukar sapa.
Beragam pengalaman teman-teman seusia. Ada yang bergembira ria telah mendapat kartu gratis, ada pula yang setengah putus asa mau pulang saja. Seorang encim dari kota memperlihatkan kartu gratis itu sembari menjelaskan bahwa sudah sejak lama mendaftar di halte setempat. Tadi dengan membawa tanda terima ia menerobos ke meja petugas sehingga bisa mendapatkan kartu yang sudah tercetak.
Jam tangan menunjukkan pukul 11.00. Sudah satu jam awak berada di wilayah gemuruh dan gaduh. Awak berniat pulang tetapi tak lama datang seorang  lansia menunjukkan kartau tanda terima dari Transjakarta. Tanda terima itu bisa digunakan sambil menunggu kartu asli tercetak. Si  lansia itu mengatakan bahwa di antre cukup lama akhirnya sampai di meja petugas dan menyerahkan persyaratan administrasi, kemudian diberi tanda terima tersebut.
Tanpa banyak tanya petugas membuat tanda terima persyaratan berupa pasfoto dan fotokopi KTP. Â Ketika awak menyodorkan Kartu Keluarga, petugas tersebut mengatakan "tak perlu pak disimpan saja".Â