Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Titip Hadiah Buku Dua Belas untuk Syahrini via Princess Cake

28 Desember 2017   08:52 Diperbarui: 28 Desember 2017   14:20 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : dokumentasi tede

Dalam buku awak bertajuk DUA BELAS pada halaman 171 - 173 termaktub artikel berjudul : Syahrini Memang Wowwke Punya. Bukan itu saja malah di cover belakang di muat foto Syahrini di tengah ribuan anak yatim. Tulisan tersebut berkisah tentang kepedulian sosial artis papan atas Indonesia kepada kaum dhuafa pada cara santunan pada moment Hari Raya Idul Fitri.

Awak kenal Syahrini seperti juga penggagum Prince from Sukabumi ini hanya sebatas dunia maya khususnya selebritis. Tidak lebih dari itu.  Alasan menulis tentang Syahrini sederhana saja yaitu untuk memenuhi kehendak menorehkan sesuatu peristiwa luar bisa terjadi pada berita tingkat nasional. Sesuatu versi Syahrini bolehlah di samakan dengan versi TD sehubungan ada kolaborasi dalam upaya menyampaikann sesuatu berita social budaya ke tengah masyarakat.

Tentu saja posisi kenal dunia maya bisa ditingkatkan menjadi kenal dunia nyata.  Artinya kenapa tidak bersilaturahim lebih akrab guna saling berbagi.  Oleh karena itu awak berniat sejak buku Dua Belas terbit ingin menghadiahkan beberapa buku ke penyanyi kondang ini.  Walaupun terkendala sulit bersua dengan artis yang sangat terkenal paling tidak melalui  buku bisalah berkenalan dengan Syahrini.

Ahad 24 Desember 2017 awak bertransportasi by commuter line ke Bogor. Bundo Kanduang Hj. Husna Darwis binti H Raden Dahlan bin Affan bermukim di Taman Cimanggu berulang tahun ke 77.  Buku Falsafah Hidup karya Buya Hamka serta 1 artikel berjudul Ibu Kami Seorang Visioner merupakan hadiah milad untuk Uni tertua yang juga mantan Notaris.

sumber : dokumentasi tede
sumber : dokumentasi tede
Seusai shalat Dzhuhur bersama Keluarga Besar Ria Ikhwan sang keponakan kami menuju restoran Saung Kuring di kawasan Jalan Baru Bogor. Perlu waktu 20 menit untuk mendapat tempat di resto yang sangat ramai pengunjung.  Setelah mendapat tempat menunggu pula 20 menit sampai hidangan tersaji.

Sajian makanan  ala bakar bakaran ikan segar memang super maknyoes . Apakah disebabkan perut memang sudah lapar atau suasana resto diatas air yang membuat kami makan lahap sekali. Sementara ikan patin dan ikan lele besar di kolam sekeliling saung berloncatan menerima lemparan sisa makan.  Perut sudah kenyang tujuan selanjutnya menemui Syahrini.

Setelah bertanya ke mbah gugel maka didapat informasi rumah kediaman artis cantiq  terletak di kawasan Gelanggang Olah Raga ((GOR)  Bogor.  Sebelumnya kami mampir dulu di Princes Cake yang juga dekat GOR. Awak sudah menyiapkan buku hadiah untuk Syahrini.  Sambil antri di depan kasir tanya sana sini tentang keberadaan Syahrini kepada Satpam, Sopir dan pegawai disana.

Toko kue ini luar biasa ramai. Di ruang dalam tidak terdapat etalase kue, hanya ada satu poster kecil dan lembaran kertas yang memuat informasi tentang jenis kue dan harga. 2 orang pelayan sibuk melayani pembeli antri.  Desain interior bagian dalam took dominat warna merah muda.  Toko ini sangat  simple namum pengunjung awak kira terus menrus berdatangan bersebab nama besar Syahrini.

Atas usul Uni Husna,  buku dittipkan saja via Kasir Prince Cake. Sangat ramah pelayanan 2 nona itu dan berjanji akan menyampaikan hadiah setelah menanyakan nomor ponsel awak.  Alhamdulillah niat sudah terwujud, tinggal berserah diri mudah mudah mudahan buku tersebut sampai dan selanjutnya di baca Syahrini. Terima kasih.

Satu saja harapan seperti yang pernah awak alami terkait perjalanan sebuah buku.  Biarlah bukumu itu mengikuti takdirnya, biarlah bukumu itu membela dirinya sendiri.   Sebagai murid imajiner Buya Hamka awak sangat yakin bahkan haqqul yakin tentang ungkapan  ini  seperti juga ketika buku pertama Bukan Orang Terkenal sampai ke Bapak Prabowo Subianto.

Salamsalaman

TD.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun