Nur Setiono dan Thamrin Dahlan kompasianer generasi awal.  Paling tidak sudah 7 tahun mondok  di kost kost an mama siana.  Laiknya anak kost senior maka tak terbantahkan usia pun berbanding lurus dengan akun jurnalist media kroyokan ini.  Tidak usyahlah menunggu di katakan tua, atau tepatnya gaek oleh kompasianer seumur jagung, justru kami bersuka ria dan tidak gusar di juluki penulis bau kertas.Â
Kompasianival 2017 katanya ber tema sambung rasa generasi. Wah bagus banget ini tema, artinya penulis penulis  gaek di beri perhatian istimewa oleh panitia untuk duduk di deretan paling depan di bawah panggung.  Jangan, jangan di tampilkan diatas panggung karena akan merusak kemeriahan acara. Maklum saja jurnalis gaek mudah tertidur dan juga setengah pikun, bisa jadi  kalau diwawancarai malah ngak nyambung. Kami bersedia ikhlas berperan sebagai penonton saja, itu sudah cukup bin bagus.  Insha Allah kalau hanya disuruh bertepuk tangan kita masih mampu. Hah.
Satu paragraf lagi.  Kami berdua akan meletakkan papan nama besar besar di dada sebelah kiri.  Papan nama  disematkan di kemeja mempunyai fungsi untuk memberitahukan kepada para pengunjung khususnya kompasianer junior,  siapa bapak bapak tua beruban ini, koq mau maunya  nimbrung di acara kompsianival.  Selain tertulis nama Nur Setiono disertakan pula kosa kata Ter Verivikasi serta data tanggal bulan dan tahun syag terdaftar menjadi kompasianer.
Sampai jumpa
salamsalaman
TD Â