Â
Kisah Ramadhan Hari ke delapan
Keajaiban Hati
Tanpa terasa 7 hari berlalu dengan segala macam kisah ramadhan. Pasti ada sesuatu yang istimewa kita alami di hari hari penuh berkah ini. Awak memperhatikan setiap peristiwa dengan seksama dari waktu ke waktu sepanjang hari. Kemudian memilah dan memilih kisah mana yg patut di tayangkan di sini dengan pertimbangan peristiwa itu memiliki makna nilai nilai kehidupan.
Seperti juga arus lalu lintas jalan raya yang memiliki rambu rambu, maka ide kreatif citijen muncul membuat rambu ramadhan. Ada 6 rambu tertera disana, 3 berupa larangan  dan g tiga lagi berupa anjuran. Larangan berupa laranagn makan dan minum dan juga larangan marah.  Sedangkan himbauan yang wajib dilakukan selama bulan puasa adalah Menjaga Hati agar tetap bersih, berkata yang baik dibalut senyum dan yang terakhir banyak berdoa mohon ampun atas segala dosa.
Senin 13 Juni 2016 ada beberapa peristiwa nan dialami namun yang satu iniemeliki catatan tersendiri terkait "kata hati" atau katakanlah keajaiban hati. Entah dari mana datangnya bisikan " alangkah bahagianya diriku yang tidak mempunyai masalah " bisikan atau kata hati terdengar ketika memasuki Masjid Al Afiah guna menunaikan Shalt Dzhuhur.
Alhamdulillah memang sampai saat itu awak dan keluarga tidak mempunyai masalah pelik yang sampai menggelisahkan. Sobat tahu sendirilah apabila mengalami masalah keduniaan bisa bisa tidak bisa tidur. Dahulu ketika masih aktif bekerja selalu saja datang masalah bergonta ganti yang tentunya menguras pikiran dan tenaga.
Saat ini masalah sih ada juga seperti menunggu 2 anak yang akan maju ujian skrpsi di UI. Alhamdulillah bisa diatasi tahap demi tahap sehingga derajat masalah tidak begitu mengganggu ketenangan hati. Ini salah satu pernik pernik kehidupan keseharian yang bisa dhadapi dengan pikiran terang dan berujung rasa tenang.
Bada shalat Dzuhur awak berhadapan dengan laptop untuk menyelesaikan beberapa tulisan. Ketika sedang asyik mengedit artikel tiba tiba hp berdering
Awak terima dengan jawaban standard "Assalamualaikum"
Ech dari ujung telpon sana terdengar suara keras setengah panik. Awak kaget juga mendengar laporan tentang rumah kontrak yang bocor padahal sudah deal akan mulai dihuni. Tadinya aman aman saja. Rambu ramadhan berupa tanda orang marah kelihatannya terlanggar.Â
Nah ini dia masalah kecil namun disampaikan dengan emosi sehingga menjadi masalah besar. Awak berusaha tenang walaupun hati ini mulai terasa gelisah. "Ya saya akan segera perbaiki. Itu urusan kami pihak pertama pemilik rumah"