Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi Gerhana], Menunggu Sesuatu Nan Tiada Terduga

8 Maret 2016   15:59 Diperbarui: 8 Maret 2016   16:55 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

dokm : sulsel.pojoksatu.id

 

saksi hidup melingkar di putaran falak
bumi terendam angin
air bergejolak ruak
api meredup sejenak
gerhana kan mampir sesaat

aku dan makhluk bumi
semua paham ini peristiwa alam
bukan sebagai tanda kematian seseorang tokoh
bukan kerna musibah bencana alam
ini hanya perputaran bulan dan sahabat matahari
berada diatas satu garis menutupi bumi

dimanakah planet mars
apakah dikau kan diam pula seperti saturnus
dimana posisi jupiter
terus beredarkan di orbitmu

oh sang maha pengatur
betapa digjayanya Engkau
mampu kendalikan alam dan seisinya
menyadarkan kepongahan anak manusia
yang sombong ketika di beri kekuatan

oh makhluk non manusia
burung dan buaya
bahkan semut dan singa
apakah kalian paham akan ada gerhana esok hari
apakah istilah kalian tentang gerhana
atau kalian hanya tertawa melihat  saudaramu manusia

padahal ini hanyalah peristiwa alam
seharusnya menyadarkan mahluk
bahwa engkau jadi saksi di peristiwa langka
hitungan detik sampai ke abad berlalu begitu saja kah
dan dikau masihkah tidak berubah stelah di sapa gerhana
terlena

Tuhan smesta alam tersenyum
saksikan tingkah pola alam sejagat
malaikatpun turun
menjaga kekang kendali alam
agar manusia tak sembarang
merusak alam terasuk nafsu syetan

wahai gerhana, selamat datang
berlalulah
berlalulah dalam kedamaian
tingggalkan kegelapan sejenak di palembang
total gulita di belitung
dan juga di garis khatulistiwa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun