Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ini Dia Sosok Kolektor 485 Majalah Intisari (1976-2015)

4 Mei 2015   17:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:23 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14307321981123519790


Kolektor 485 Majalah Intisari (dokTD)

Kolektor Majalah Intisari.

Dapat dipastikan sobat penulis sebagai kompasianer tentu pernah atau bahkan sangat akrab dengan Majalah Intisari.  Majalah ukuran buku saku  ini sangat  fenomenal di dunia Penerbitan Indonesia karena mampu bertahan sampai saat ini.  Inilah satu satunya majalah umum non politik yang tetap survive dari gelombang cabik mencabik penerbitan bacaan di Indonesia.  Melihat pretasi Tim Pengelola Intisari dari Group Kompas, bolehlah kita berharap Majalah Intisari akan terus mampu bertahan dari terpaan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi.

Minggu, 3 Mei 2015 awak diajak menginap di rumah Uni Ina.  Tuan rumah adalah kakak kandung nomer 3 yang bermukim di kota Bogor.  Kami baru saja bersama menghadiri salah satu acara keluarga yaitu lamaran seorang cucu di bilangan Sentul City.  Sudah lama terniat untuk mengangkat kisah nyata kehebatan si Uni dalam hal membeli, membaca dan menyimpan kitab.

Salah satu kehebatan dari koleksi buku Beliau adalah Majalah Intisari.  Hj. Husna bin Dahlan Ibnu Affan menjadi pelanggan tetap majalah bulanan Intisari sejak tahun 1976.   Awak menghitung secara sederhana sudah berapa banyak Majalah yang dimiliki Uni Ina.  Ya hampir 40 tahun secara terus menerus berlangganan Majalah Intisari. Artinya hampir 480  buah majalah terkoleksi aman diperpustakaan Al Husna..

Koleksi majalah  terawat dan tersimpan rapi di kediaman Jalan  Flamboyant Taman Cimanggu Bogor.  Majalah tersimpan bersama ribuan buku lainnya pada Perustakaan Al Husna.   Luar biasa memang keseriusan pensiunan Polwan dan Notaris ini dalam usia 75 tahun tetap aktif membaca terutama kitab suci Al Quran serta buku  buku agama.  Disamping uitu Uni Ina secara istiqomah memprakrasai taklim atau pengajian dengan komunitas ibu ibu bertempat di kediaman dan di ruang kantor Notaris di Jalan Sudirman Bogor.

Sobat perhatikan dokumentasi foto diatas.  Inilah rak buku yang menyimpan koleksi Majalah Intisari.  Hj Husna memegang 3 buah Intisari terbitan tahun 1985, 1990 dan edisi terakhir Mei 2015.  Tampak sekali perbedaan cover Intisari yang selalu mengikuti perkembangan zaman.  Di - rak atau laci yang terbuka terlihat kumpulan koleksi Majalah Intisari yang dikumpulkan sejak tahun 1976.

Kata Kunci Disiplin

Mungkin tidak banyak orang yang begitu telaten mengarsipkan majalah.  Salah satu kelebihan Uni Ina adalah masalah disiplin. Uni Husna begitu kami memanggil Bundo kanduang dari kaum petokayo memang sangat disiplin dalam keseharian. Mungkin dari didikan orang tua ditambah lagi sebagai seorang Polisi Wanita dan terakhir pensiun dari Notaris yang membuat Uni sangat memegang teguh prinsip keteraturan dalam pola hidup.

Majalah Intisari langganan bulanan yang diantar kerumah secara rutin setelah habis dibaca oleh seganap sanak keluarga disimpan pada rak khusus.  Awak menyaksikan koleksi Intisari tahun 1985 an sampai terbitan   Majalah Intisari Bulan Mei 2015. Intisari jadul  masih dalam format lama.  Sederhana , masih menggunakan  kertas koran dan koleksi foto masih hitam putih.

Koleksi Majalah Intisari tahun 1976-1984 telah dikirim ke Perpustakaan Kasidah Tempino.   Perpustakaan Kasidah merupakan wakaf keluarga besar Haji Dahlan dan Hajjah Kamsiah yang terletak di Desa Tempino Jambi.  Perpustakaan Kasidah di resmikan pada tanggal 24 Desember 2014 merupakan ide kreatif  Bundo Kanduang.  Tidak lain Taman Bacaan ini dimaksudkan untuk mengisi kekeosongan bahan bacaan di dusun kecil 27 Km dari kota Jambi.

Untuk mempertahankan keberadaan koleksi buku buku milik Uni Ina, beliau  menetapkan Tata Tertib pada Perpustakaan Al Husna dan Perpustakaan Kasidah.  Buku silahkan dibaca ditempat oleh siapa saja setelah mengisi daftar tamu di buku agenda yang telah disiapkan.  Satu hal yang wajib dipatuhi oleh para pengunjung perpustakaan adalah bahwa buku tidak boleh dipinjam atau dibawa pulang.    Apabila pembaca berkeinginan mengutip bagian dari buku atau majalah dipersilahkan me photo copy.

Ketetapan tata tertib ini tentu saja dimaksudkan untuk menjaga agar koleksi buka bernilai budaya dan edukasi  tetap terjaga.  Koleksi buku dan majal;ah  akan tetap tersimpan dan diupayakan jangan sampai ada koleksi perpustakaan rusak atau bahkan hilang.  Oleh karena itu diharapkan kepada setiap anak kemenakan yang bertugas melayani tamu perpustakaan harus disiplin menjaga keberlangsugan koleksi buku buku bernilai sejarah..

Semoga semangat  Bundo Kanduang  Hj Husna Bin Dahlan Ibnu Affan menjadi suri tauladan bagi generasi muda khususnya keturunan Peto Kayo.  Kita sangat mahfum bahwa usia buku lebih panjang dari usia pemilik buku atau bahkan penulis.  Oleh karena itu koleksi buku jangan sampai lapuk dimakan waktu dan  rayap.  Buku harus dirawat sepanjang masa sebagai alibi kehadiran seorang anak manusia di muka bumi ini.  Buku adalah saksi sejarah  nan abadi sebagai peninggalan budaya dan menjadi wasiat tertulis  persembahan untuk  generasi demi generasi selanjutnya.

Salam salaman

TD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun