Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Lagu Gaza untuk Murid-muridku (Resensi Buku Oase Pendidikan di Indonesia)

4 Agustus 2014   18:02 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:27 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14071231851293760702

[caption id="attachment_317716" align="aligncenter" width="506" caption="Sumber : Dokumen TD"][/caption]

Lagu Gaza Untuk Murid-muridku (Resensi Buku Oase Pendidikan di Indonesia)

Judul Buku :Oase Pendidikan Di Indonesia (Kisah Inspiratif Para Pendidik)
Penulis : Tim Penulis Mitra Forum Pelita Pendidikan
Penerbit:Tanoto Foundation – 201

Harga:Rp. 69.000,-
Tebal:260 halaman

ISBN:978 979 013 204 7

*********

Bentuk Peduli Pendidikan ‘ala Sunanto Tanoto

DR. Zaim Uchrowimengantarkan buku Oase Pendidikan Indonesia dengan kalimat pembukaPemberian apa dari seorang guru kepada anak anak didiknya yang lebih berharga ketimbang rasa cinta.Apa artinya mengajar apabila hanya mengugurkan kewajiban di depan kelas, mengajar tanpa hati seperti menabur benih di tanah gersang. Pakar Pendidikan yang pernah menjabat sebagaiCEO Balai Pustaka (2007-2012) selanjutnya mengatakan bahwa institusi sekolah pada akhirnya akan selesai, tinggal anak didik siap terjun ke masyarakat. Kemudian timbul pertanyaan siapakah guru  paling berjasa mengisi baterai hidup dan kehidupan anak anak ?

*********

Berlatar belakang begitu besarnya peran para guru Indonesia itulah menggerakkan niat tulus Tanoto Foundation menerbitkan beberapa buku ber-tema-kan pendidikan.Salah satu buku tersebutberjudul Oase Pendidikan di Indonesia.Sumbangsih Sukanto Tanoto dalam dunia pendidikan Indonesia yaitu mengambil jalur peng-dokumentasi-an kisah inspiratif para guru dari seluruh Indonesia yang di kumpulkan dalam bentuk abadi sebuah buku. Tanoto Faoundationmengumpulkan kisah nyata inspiratif para guruuntuk dijadikan referensi bagi rekan guru atau bagi seluruh warga yang berminat di dunia pendidikan.

**********

Ini dia upaya mulia Tanoto Foundation sebagai bentuk peduli terhadap dunia pendidikan yang saat ini tergerus oleh pergeseran budaya komersialisasi. Pemilihan judul buku Oase Pendidikan di Indonesia sangat tepat dan cocok ditengah semakin sedikitnya buku yang bertemakan pendidikan.Oase memiliki makna harfiah sebagai satu tempat yang teduh dan sejuk diantara ke gersangan suasana panasmembakar di gurun pasir.Bacaan berkualitas ini sebagai penyejuk bahwa masih ada guru Indonesia yang membaktikan dirinya sepenuh hati. .

*********

Buku ini memberikan suatu pengajaran betapa di pelosok wilayahdesa terpencil masih banyak guru dengan segala keterbatasan fasilitas masih mampu ber kreasi super imajinatif dalam menyampiakan materi pelajaran bagi anak didiknya. Seperti disampaikan dalam Prolog yang ditulis oleh Prof Anita Lie Ed.D : Kisah nyata inspiratif dalam buku ini seperti menebar benih di tanah kering.

***********

Kisah Inspiratif Guru Indonesia

Terdapat 16 kisah nyata praktik guru di kelas maupun di lapangan dalam Buku Oase Pendidikan di Indonesia.Secara sistematis Buku dibagi dalam 3 BagianUtama meliputi;

Prolog : Menabur benih di Tanah Kering,Prof. Anita Lie, Ed.D

Bagian I : PembelajaranYang Memerdekakan

Belajar dari Gentong dan Celengan,Sri Wahyaningsih, dkk

Belajar dengan Puzzle Tubuh Manusia,Kuspriani

Bergulat Memerdekakan Anak,M Aripin Ali

Gios Tetap Peringkat Satu,Diyar Ginanjar

Menciptakan Konflik di Kelas,Retno Listyarti

Bagian II : Anak dan Komunitas Belajarnya

Lagu Gaza untuk Murid Muridku, Bambang Wisudo

Beasiswa dari Jepit Rambut,Tuti J. Rismarini

Ketika Anak Belajar Memaknai Kebebasan, Ibe Karyanto

Model Alternatif Pendidikan Melalui Teater Komunitas, I. Sandyawan Sumardi

Bagian III : Membangun Profesionalisme Guru

Sertifikasi Bukan Sihir,Ginanjar Hambali

Membangun Gerakan Guru Transformatif,Ade Irawan

IGI : Kekuatan Berbagi,Ditta Puti Sarasvati

Merajut Asa Melalui Pustaka,Gita Lestarini

Motor Perubahan dari Akar Rumput,Dewi Susanti

Para Pembelajar Pembelajaran ,Tatang Suratno

Epilog : Rimpang Rimpang Pendidikan Indonesia,Dewi Susanti

**********

Mengajar Sepenuh Hati

Pak Guru Bambang Wisudo pada halaman 100 menuliskan kisah nyata dikelasnya begini : Hening sesaat ketika video klip We Will not Go Down kuputar pertama kali di kelas Bahasa Inggris ku di Sekolah otonomi Sanggar Akar di pinggiran Kali Malang Jakarta Timur.Tidak lama kemudiananak anak mulai bersenandung mengikuti lagu tadi.Lagu itu kuputar kedua kalinya dan aku meminta anak anak menyanyikan dengan suara keras, termasuk anak anak lelaki belasan tahun yang suaranya pecah.

*********

Bambang Wisudo adalah salah satu penulis di buku Oase pendidikan Indonesia mengajar di Sanggar Akar, saat ini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Sekolah tanpa batas. Kreatifitas dalam menyampaikan pengajaran Bahasa Inggris sangat kreatif sehingga dengan mudah di cerna oleh anak didik. Apalagi ketika pengajaran bahsa asing ini dikaitkan dengan situasi kepedulian terhadap sesama nasib anak bangsa di Palestina.Pak Bambang mengajarkan kepada anak kelasnya menulis surat dalam bahasa Inggris kepada Michael Heart sang Penyanyi Internasional terkait dengan kepedulian Palestina. Sekali kayuh dua tiga pulau terlampau.


***********

Kemudian setelah itu anda harus membaca kisah seorang guru bernama Tuti J. Rismarini di halaman 120 – 135.Tuti berkisah dalam tulisan yang diberi tajuk Beasiswa dari Jepit Rambut.Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pandeglang kabupaten Tanggerang Banten ini menceritakan tentang anak didiknya bernama Rizki. Kepedulian IbuGuru di pedalaman ini sungguh sangat mengagumkan ketika penasaran kenapa Rizki jarang masuk sekolah dengan mendatangi langsung kediaman Orang Tua anak didiknya itu.

**********

Ini dia penuturanIbu Tuti ketika tiba di rumah Rizki : beberapa saat setelah kami mengucapkan salam, terdengar jawaban suara lelaki dari rumah yang gelap dan kotor. Ternyata suara Rizki, muridku yang menghilang dari sekolah beberapa hari yang lalu.Ia keluar menemuiku.Bajunya kebesaran warnanya coklat memudar lesu dan kotor. Baunya tidak sedap. Sambil mencium tanganku, ia meminta maaf karena tidakmasuk sekolah. Aku kemudian duduk diatas balai yang reyot dengan alas plastik abu abu yang terkoyak di sana sini.Ketika aku menanyakan mengapa diatidak masuksekolah, sambil menunduk ia menjawab kalau tidak punya ongkos.Sepeda pun ia tak punya.

**********

Luar biasa kemampuan Ibu Tuti mendeskripsikan masalah anak didiknya dalam bentuk tulisan, namun yang lebih luar biasa adalah kepedulianIbu Kepala Sekolah ini dalam mengangkat harkat derajat Rizki dan teman teman dhuafa lainnya dengan Program Jepit Rambut.Singkat cerita kesuksesan ektra kurikuler memproduksi Jepit Rambut mendapat apresiasi dari Bapak Wakil Menteri Pendidikan Prof Fasli Djalal ketika SMP Pandeglang ikut dalam pameran kreativitas di Taman Mini Indonesia.Ada baiknya anda membaca kisahini,yang jelas ketika bersama istri,sampai sampai menitikkan air mata menyaksikan perjuangan guru yang mempunyai hati bersulam emas.

***********

Anda Harus Baca Buku Ini

Itulah dua tulisan yang awak kupas disini.Tanpa mengurangi rasa hormatkepada 14 tulisan lain karena keterbatasan space yang di media resensi buku. Satu hal yang perlu dicatat dengan tinta emas, ternyata inspirasi kreativitas para guru baik di kota maupun di pedalaman tidak terkunci dengan keterbatasan alat peraga. Keinginan memberikan yang terbaik untuk anak didik itulah kunciutama dari nilai tambah(add value) seorang guru didasarkan niat pengabdian tulus semata ‘bak menanam benih tetapi tak mengharap menuai buah. Sungguh luar biasa pengabdian pahlawan tanpa jasa,wahai dikau Guru Indonesia.

***********

Pada bagian Epilog yang disampaikan oleh Dewi Susanti Master Pendidikan Alumni Harvard University di cantumkan bahwa belajar dari seorang guru yang banyak membaca dan berpengetahuan luas bagaikan meminum air segar dari mata air yang tiada habisnya, sebaliknya belajar daru guru yang jarang membaca ibarat meminum air keruh yang sudah lama menggenang. That’s Right. Wahai Para Guru belajarlah terus, Ilmu Pengetahuan itu berkembang sangat cepat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Jangan sampai para guru ketinggalan kereta dari anak didik.

***********

Terkait dengan ilustrasi kartun yang mendampingi kisah nyata para guru penulis, rasanyatidak berimbang dengan kualitas karya sang guru. Akan lebih bermakna dan mengena seandainya pada penerbitan edisi ke dua nanti buku Oase Pendidikan di Indonesia di hiasi oleh foto dokumentasi riel praktek mengajar para penulis. Disamping itu kalau boleh menyampaikan saran, ada baiknya di halaman akhir buku di tera kan profil lengkap penulis.Tentu saja dengan terdapatnya data lengkap penulis maka para pembaca (guru) bisa berkomunikasi langsung dengan para guru kreatif ini guna pendalaman materi serta saling berbagi pengalaman.

***********

Harapan kepada Bapak Menteri Pendidikan

Saya dan istri yang juga ber profesi sebagai guru setelah membaca tuntas buku Oase Pendidikan di Indonesia merasa terkesima menyaksikan betapa kerativitas guru di daerah.Banyak sekali pengalaman baru yang didapat dalam proses belajar dan mengajar yang sebelumnya sama sekali tidakkami temui selama puluhan tahun berdiri di depan kelas.Oleh karena itu sangat bijaksana apabila Bapak Menteri Pendidikan memberikan apresiasi kepada buku ini dalam bentuk peyampaian Kata Pengantar atau Kata Sambutan. Artinya Pak Menteri berkenan menetapkan buku ini sebagai buku wajib bagi seluruh guru di Indonesia dari tingkatan Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.

***********

Bagi seorang Guru, berdiri didepan kelas sekali lagi bukan sekedar menggugurkan kewajiban mengajar.Ada pesan moral suci disana dalam pembentukan karakter bangsa. Oleh karena itu patut disampaikan apresiasi dan penghargaan setingginya kepada para Guru Penulis dan Tanoto Foundation yang telah maju lima langkah kedepan dalam menyiapkan generasi muda Indonesia khususnya di bidang pendidikan.

************

Tentu saja penerbit tidak akan berpuas diri dengan menerbitkan 2 buku ini, masih banyak kisah nyata pengalaman para guru Indonesia yang mungkin belum tertuang di khasanah pendidikan Indonesia Ditunggu kiprah mulia Tanoto Fondation menerbitkan buku buku bernuansa pendidikan terutama yang berisikan materipengalaman atau kisah nyata guru Indonesia.

**********

Salam Buku Pendidikan Indonesia

Thamrin Dahlan, M.Si

Dosen Pancasila dan Kewarga Negaraan Universitas Guna Darma

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun