Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Dari Pertemuan 4 Mata, SBY Menularkan Sikap Independensi kepada Jokowi

28 Agustus 2014   14:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:18 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_321259" align="aligncenter" width="564" caption="Sumber : http://www.tempo.co/read/news"][/caption]

Kenapa Empat Mata

Izinkan saya melihat pertemuan empat mata antara SBY dengan Jokowi dari sisi humaniora. Analisa politik biarlah disampaikan oleh para pakar di televisi atau di media sosial lainnya yang tentunya melihat pertemuan empat mata itu tidak terlepas dari harga BBM. Juga berkembang perkiraan pembicaraan empat mata menyangkut koalisi di DPR. Ada sisi-sisi menarik yang bisa kita gali lebih dalam dari pertemuan empat mata tersebut yang mungkin lepas dari pengamatan para ahli ditinjau dari pola kepemimpinan kedua orang besar itu.

Point saya adalah, sebenarnya SBY ingin memberikan penularan sikap kemandirian dalam pengambilan keputusan dari pertemuan empat mata tersebut. Apabila selama ini Jokowi selalu didampingi oleh pihak-pihak pendukungnya  dalam setiap pertemuan, maka SBY ingin bertemu empat mata saja dengan Jokowi dalam masa transisi pemerintahan.

Bahkan Bapak Jusuf Kalla dalam kapasitasnya sebagai Wakil Presiden terpilih 2009 - 2014 tidak di ikut sertakan dalam pertemuan tersebut. Inilah pertemuan rahasia antara dua orang terhormat Presiden Indonesia. Jokowi diantar oleh Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Bapak Surya Paloh dengan menggunakan Jet Pribadi menuju Nusa Dua Bali. Pak Surya Paloh hanya mengantarkan sampai di Hotel dan selanjutnya Jokowi bertatap muka empat mata langsung dengan SBY. Mengenakan busana kemeja batik bermotif sama melambangkan kedamaian hati  sebagai suatu permulaan yang menyejukkan.

Pesan Rahasia

SBY sungguh bijak menformulasikan bentuk pertemuan empat mata, bukan pertemuan besar yang dihadiri oleh Para Menteri Kabinet dan Tim Transisi Jokowi. SBY sejatinya ingin menyampaikan beberapa pesan rahasia yang cukup hanya diketahui Jokowi. Apa pesan rahasia itu semua terpulang kepada SBY dan menjadi catatan mereka berdua yang pasti inti pertemuan empat mata tidak disampaikan pada konferensi pers. Paling tidak Jokowi telah menerima arahan berharga dari sosok SBY yang sangat berpengalaman mengurusi heterogenitas 250 juta rakyat Indonesia.

Jabatan Presiden Republik Indonesia itu bukan sekedar sebagai Kepala Pemerintahan, namun lebih dari itu ada jabatan prestise lagi, yaitu sebagai Kepala Negara. Pengalaman SBY selama 10 tahun dalam kapasitasnya sebagai Kepala Negara itulah mungkin yang lebih banyak disampaikan kepada Presiden RI 2014-2019. SBY ingin menularkan bahwa independensi otoritas pengambilan keputusan akhirnya semua terpulang kepada Presiden terhormat tanpa tekanan siapa pun.

SBY termasuk salah seorang Presiden RI yang sangat independen dalam pengambilan keputusan walaupun terkesan agak lamban. Itulah sebabnya dalam buku setebal 824 halaman SBY memberi judul Selalu Ada Pilihan. Artinya dalam pengambilan keputusan penting banyak alternatif yang diterima SBY dari para pembantunya, setelah itu semua alternatif dipertimbangkan termasuk analisa SBY sendiri, kemudian baru dilakukan eksekusi sebagai keputusan  terbaik. SBY sangat independen.

Masa Transisi

Menjelang 50 hari lagi Jokowi akan dilantik sebagai Presiden RI ke - 7.  Jokowi telah membentuk Tim Transisi yang terdiri dari komponen para pendukung tim sukses. Tentu saja pembentukan Tim Transisi ini dimaksudkan agar ketika wewenang itu telah diletakkan ke pundak Jokowi, maka pekerjaan melayani publik sudah bisa dilaksanakan sesegera mungkin. Pemilihan warga yang akan didudukkan sebagai Menteri Kabinet menjadi agenda utama Tim Transisi.  Begitu banyak masukan dari rakyat yang pada intinya berharap agar para pembantu Presiden bersih dari tindak pidana korupsi serta mempunyai komitmen di samping memiliki kemampuan nilai tambah sebagai seorang profesional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun