[caption id="attachment_327753" align="aligncenter" width="502" caption="Betapa mulianya makna Majelis (sumber : bagustris.wirdpers.com)"][/caption]
Majelis Taklim dan Majelis Ulama
Saya baru sadar pada kosa kata MPR itu terdapat kata Majelis. Entah bersebab apa the faunding father meletakkan kata Majelis di Lembaga Tinggi Negara ini. Mengapa bapak dan ibu pendiri bangsa di era kemerdekaan tidak meletakkan kata Mahkamah, Paguyuban, Persatuan atau apalah namanya untuk lembaga yang sarat dengan otoritas kekuasaan. Beliau memilih kata Majelis tentu berharap generasi penerus yang diberi kesempatan mengurus negara dapat bekerja secara baik dalam satu kumpulan atau himpunan warga nan santun.
Majelis justru populer di telinga khalayak khususnya umat Islam bila disandingkan dengan Taklim. Yes Majelis Taklim.  Lihat saja di televisi, syiar Agama Islam mulai dari subuh sampai akhir tutup siaran di malam buta selalu diawali dan diakhiri dengan acara pembinaan rohani.  Belum lagi Majelis Taklim berdasarkan pendekatan Ustazd yang  memiliki jamaah fanatik sehingga mereka memakai seragam khusus sebagai penanda keberadaan majelis, seperti Majelis Rasulullah..
Majelis taklim ibu ibu bukan main ramainya. Mereka berlomba lomba mendaftar ke acara live Mamah Dedeh atau Ustazd yang magang di televisi. Disini diperlukan jasa koordinator lapangan yang memanage kehadiran ibu ibu tampil di layar lebar elektronik. Sisi positif dari keberadaan Majelis Taklim tentu berdampak kepada pemahaman fiqih dan tauhid sesuai yang disampaikan para guru agama bersangkutan. Bisa jadi acara acara live majelis ini termasuk upaya mencerdaskan anak bangsa dengan diterapkannya methode inter aktif dimana terjadi komunikasi dua arah antar Ustazd/ustazah dengan umat.
Terkait dengan Majelis, tentu kita tidak bisa melupakan Majelis Ulama. MUI sebagai lembaga yang diakui dan dibentuk pemerintah merupakan rujukan tertinggi tentang peribadatan Agama Islam. Peran MUI besar sekali dalam menjaga kemurnian ajaran Agama Islam terutama ketika terungkap ada nabi palsu atau ajaran yang menyimpang dari Al Qur'an dan Hadist. Sejauh ini peran MUI bolehlah dikatakan cukup memadai dibanding dengan kiprah dan kinerja MPR yang terdengar sekali lima tahun.
Majelis Mulia
Betapa mulianya makna kata Majelis yang disandangkan ke MPR. Nah kini perhatian rakyat tertuju ke gedung bundar senayan. Disana ada pula Majelis. Majelis yang disandingkan dengan kata Permusyawaratan Rakyat. Satu Lembaga Tinggi Negara sangat bergengsi diisi oleh warga terbaik hasil pemilihan umum langsung. Pesan sederhana yang ingin disampaikan pada catatan harian ini adalah agar para penggiat politik di senayan membaca secara perlahan dan merenungkan makna sejati dari kosa kata MAJELIS.
Seyogyanya bermusyawarah dalam himpunan majelis hendaknya tetap menghormati tata tertib dan tata kerama agar tidak terjadi kegaduhan dan keriuhan dalam silang pendapat. Jangan sampai nama mulia Majelis di kotori oleh tingkah polah nan tidak beradab.  Majelis adalah wadah terhormat untuk semata membela kepentingan rakyat.  Oleh karena itu dalam proses pemilihan Pimpinan MPR untuk periode 2014-2019 ada baiknya diselenggarakan secara elegant dan bertanggung jawab, mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan kelompok.
Apakah bisa,...? tentu saja orang orang terpilih mampu bermusyawarah untuk mufakat. Kalau tidak bisa, tentu kosa kata Majelis itu tidak memberikan aura penghormatan bagi setiap anggota DPR dan DPD yang telah mendapatkan amanat rakyat secara konstitusional. Semoga proses pemilihan berjalan lancar dan tertib sehingga menghasilkan Ketua dan Wakil Ketua MPR yang benar benar mampu berperan aktif memajukan kesejahteraan umum sesuai dengan amanat UUD 45.
Salam salaman
TD