Mohon tunggu...
Thamrin Dahlan
Thamrin Dahlan Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Mott Menulis Sharing, connecting on rainbow. Pena Sehat Pena Kawan Pena Saran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

[38 WIB] Kompasianer Gaganawati Meneruskan Perjuangan Kartini

3 Agustus 2015   21:06 Diperbarui: 3 Agustus 2015   21:08 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                      Dokumentasi Rahab Ganendra

 

Kartini

Buku 38 Wanita Indonesia Bisa (38 WIB) memberikan keyakinan kepada saya bahwa perjuangan Kartini memang tidak sia sia.  Wanita Indonesia di era abad 20 walaupun berbeda zaman dengan Kartini, namun semangat kemandirian merupakan benang merah penyambung perjuangan antar generasi Wanita Indonesia. Mungkin sudah ada beberapa buku yang mengangkat perjuangan wanita Indonesia sebelum ini, namun kerja keras Mbak Gana melebih segalanya karena semuia tokoh yang diangkat dalam buku 38 G  merupakan wanita pilihan yang "diikuti nyaris dikejar" bertahun tahun.  

Kompasianer Gaganawati bermukim di Jerman sebagai penggagas utama terbitnya buku 38 WIB bekerja keras serta mengalami beberapa hambatan serius seblum buku itu sampai di tangan pembaca. Ada perjalanan panjang yang berdimensi waktu bertahun tahun sebelum akhirnya perjuangan itu mencapai titik impas ketika diselenggarakan Launching 38 WIB Jum'at 31 Juli 2015 di Gedung Kompas Palmerah Jakarta.

Bukan pekerjaan mudah mengumpulkan kisah 38 Wanita Indonesia nan terserak, apalagi ada kendala geografis dan peliknya komunikasi dunia maya antara Jerman dan Indonesia.  Rasanya lega ketika  semangat luar biasa Mbak Gana itu  mendapat standing applaus dari sobat kompasianer yang hadir di acara kopdar lesehan bernuansa kekerabatan. Mbak Gana menghadiahkan buku 38 WIB kepada Perpustakaan Kasidah ( Milik Keluarga Haji Dahan Bin Affan & Hajjah Kamsiah Binti Sutan Mahmud Tempino Jambi) sebagaimana juga Beliau menghadiahkan buku berbahasa indonesia itu ke beberapa perpustakaan manca negara. 

Menginspirasi Wanita Indonesia

Kompasianer Gana mengatakan “ Tidak masalah buku berbahasa Indonesia   berada di rak buku perpustakaan negeri asing.   Siapa tahu ada orang Indonesia atau orang bangsa lain yang terinspirasi setelah membaca 38 WIB.  Paling tidak buku tersebut telah menjadi bukti nyata bahwa setelah Kartini, masih ada Wanita Indonesia yang berjuang dalam kapasitasnya masing masing untuk turut membangun Indonesia Raya”  Sikap Mbak Gana tepat sekali, siapa lagi yang akan mengangkat ketokohan wanita Indoneisa kalau bukan bangsa sendiri.  Ketokohan itu menjadi abadi ketika dirangkum dalam sebuah buku.  Sejatinya buku adalah muara dari tulisan nan terserak di dunia maya.

Hadir 5 tokoh WIB 38 di acara kopdar.  Tampak Mbak  Edrida Pulungan seorang Senator DPDRI,  Ir Christie Damayanti yang memberikan apresiasi sebagai endorsement. Juga hadir IBU Maria G Soemitro kompasianer terbaik 2012 dan Ibu Dr. Ari Widyaastuti Staf BKKBN.  Pada akhir acara hadir satu tokoh 38 WIB seorang Petani Asli ibu Sri Sulastri yang lebih suka dipanggil Ncul dengan 2  kardus besar tomat segar hasil pertanian mandiri di Sukabumi. Baru kali ini di ajang Kopdar Kompasiana menjadi lebih istimewa ketika setiap hadirin dan admin mendapat kan oleh oleh tomat segar yang justru hasil kebun sobat kompasinaer. Luar biasa jikid satu.

Inilah 38 Wanita Indonesia Bisa yang mungkin tidak atau belum te-expose di media nasional.  Mbak Gana telah mengangkat kisah nyata pejuangan  wanita untuk ditampilkan dalam buku setebal 310 halaman. Thamrin Sonata dari Peniti Media sebagai Editor memoles potret wanita ini sehingga enak dibaca sesuai dengan kaedah   tatabahasa tanpa mengurangi "ruh" kiprah unik  dari setiap tokoh.

Kisah Nyata Perjuangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun