Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Untuk Sebatang Es Krim

5 Maret 2017   07:54 Diperbarui: 5 Maret 2017   08:18 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik di CFD Dago (foto: IBU foundation.co.id)

Cerita Minggu Pagi 25

Dikulumnya. Ditarik ke luar, dan dimasukkan. Lagi. Berhenti. Lalu digigit kecil. Tes! Matanya terpejam. Membiarkan lidahnya menari, melumat pecahan lapisan cokelat. Meleleh.

“Hmmmm...”

Gadis itu, R namanya. Bukan Puisi tanpa huruf R. Namun gadis bercelana ketat hitam dengan kaus berleher lebar warna bintik-bintik antara abu-abu dan biru dongker tak peduli dengan sekeliling pada Minggu pagi di Dago yang memadati jalan di kiri-kanannya rimbun pohon tua besar.

“Kau R kan ....”

Sebuah teguran membuat sang gadis itu berpaling. Bujugbuneng ...makhluk dari mana ini? Belum ia heran, ia disodori pada sesosok tinggi, gondrong dan cuek. Sekilas foto dirinya di panel camera.

“Nikmat betul kau ...menikmati es krim pada pagi begini di sini.”

“Salah!” sahut R cepat. Setelah melihat jepretan di panel camera canggih tampak kukuh.

“Salah?” ia mengernyitkan kening. Matanya tertuju ke gambar-gambar bidikannya tadi sejenak. “TS nggak bilang gitu.”

“O. Kau TS? Banyak yang tahu nama itu....”

“Sama seperti namamu. Dan kesukaanmu pada es krim...”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun