Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

SN, Tak Lagi Sontoloyo

20 November 2015   17:06 Diperbarui: 20 November 2015   17:25 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 

NDAK terlalu mengejutkan. Ketika Kromodongso, Tigor dan kawan-kawan di gardu mendengar SN mundur dari bendahara RT Jalan Nelayan.

                “Aku sudah menduganya!” cetus lelaki brewok dan rada gondrong itu.

                Tigor takzim dibuatnya. Sama seperti Asep dan Daeng yang lebih memilih menjadi pendengar dari analisa gaya Kromodongso. Meski kadang nyeleneh cara berpikirnya.

                “Dan aku yakin, ia takkan menjadi gembel!”

                Mereka bertiga, menunda menyeruput minumannya. Dibuat tercengang. Sekaligus bingung dengan kosa kata gembel yang lama ndak mereka dengar.

                “Karena apa?” tanya Daeng tak bisa menahan diri.

                “Dia pernah jadi gembel!” Kromodongso cepat.

                “Maksudnya, takkan terperosok dua kali?” imbuh Tigor, menyalak.

                Kromodongso menjentikkan jari. Ceplek!

                “Cerdas!” sebut lelaki itu. “Kenapa? Karena ia dulunya kere. Nyantrik sampai nyambi nyupir segala.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun