Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lama, Aku Mencarimu

5 Februari 2016   05:54 Diperbarui: 5 Februari 2016   06:47 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lama Aku Mencarimu

Cerpen Thamrin Sonata

Jangan pernah lepas berpaling lagi

Karena kutlah terbiasa mencintaimu

 

Plung!

Kerikil yang disambitkannya hinggap, dan langsung tak tampak. Hanya bundaran membesar di permukaan air hingga memudar. Kembali tenang danau dengan biru airnya.

Sonata masih memandangi permukaannya, dan menantang pantulan sinar mentari. Ia melihat wajah ayu dengan rambut kepang satu panjang yang ujungnya  dimain-mainkan ke sekitar bibir.

“Ratriii ….”

Pagi tak menjawab. Angin pun tidak bergeming. Sesaat sekalipun. Ah, kenapa sepi seperti ini. Sepi yang tak kukehendaki. Telebih dengan tanpamu. Senyummu, …Sonata tak bisa menjawabnya. Ia hanya melangkahkan kakinya lagi. Di tepian danau berumput seraya mencari-cari kerikil. Dan, ketemu!

Disambitkannya kerikil itu ke arah matahari. Sekuat-kuatnya dan setinggi-tingginya. Berharap akan terlempar jauh dan menimpa matahari. Di bagian mana pun, ujungnya sekalipun tak apa. Asal kena. Untuk menyapu hatinya yang keruh, di mana  matahari tadi menampakkan wajah sang kekasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun