Mohon tunggu...
Thamrin Sonata
Thamrin Sonata Mohon Tunggu... Penulis - Wiswasta

Penulis, Pembaca, Penerbit, Penonton, dan penyuka seni-budaya. Penebar literasi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kompasianer Baru dan Langsung Menulis Buku

3 Januari 2017   19:39 Diperbarui: 3 Januari 2017   20:51 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon Buku Kompasianer baru jebolan TWC 6 (dok pri)

Arswendo Atmowiloto menulis buku fenomenal: Mengarang Itu Gampang. Sebenarnya, pentolan majalah HAI saat itu (awal delapan puluhan) menuliskannya tidak langsung  menjadi buku. Namun sebagai artikel bersambung di majalah Kelompok Kompas-Gramedia, yang kebetulan saya intip baca sebelum dimuat atau ditayangkan.  Ditulis menjelang deadline majalah terbit, saat masih di mesin tik portabel. Ya, karena saya salah satu cantrik di majalah remaja – yang kemudian menjadi majalah remaja pria – yang terbit sampai saat ini. 

Mas Wendo bukan saja disiplin dalam soal menulis. Namun ia salah satu penulis terproduktif di negeri ini. Ia, menurut Mas Satmowi; penulis novel-skenario-komik kakak Mas Wendo, bisa menulis berganti-ganti dari mesin tiknya yang lebih dari dua buah. Apa itu artikel televisi, seni-budaya, skenario sinetron Keluarga Cemara, Jendela Rumah Kita, maupun karya novel panjang semisal Senopati Pamungkas. Bahkan ia menulis Opera Jakarta dengan nama samaran Titi Nginung, dimuat di Koran Kompas saking tak tertahankan produktivitasnya.

Namin AB pasangan Omjay di KSGN di TWC 6 (dok TWC 6)
Namin AB pasangan Omjay di KSGN di TWC 6 (dok TWC 6)
“Ah, bohong. Nggak gampang mengarang itu!” protes pembaca, yang dimuat di rubrik “Surat Pembaca” majalah HAI. Dan dijawab dengan ringan oleh Mas Wendo, “Ya, minimal bisa menulis surat dengan baik.”

Gaya Mas Wendo, memang entengan. Dengan penampilan berjeans, kaus oblong plus sepatu sendal. Dan gondrong. Penampilan nyeniman itu, menurutnya bukan sebuah keeksentrikan dari seorang seniman tulis atawa pengarang. “Justru Abri itu yang nyentrik. Rambut selalu pendek. Lha, sepatu harus disemir mengkilat. Sabuk dari kuningan digosok terus pakai brasso,” jawabnya, santai.

Di era milenial kini, orang menulis lebih gampang. Setidaknya dalam menulis status di gawai atau gadget yang dimilikinya. Entah hanya menyebutkan: “Saya sedang OTW, ya!” atau “BTW, kamu lagi galau, ya?” Dan seterusnya.  Tak usah dengan tata bahasa dan menggunakan EYD yang sudah disahkan sejak Agustus tahun 1972 secara ketat. Ini era ngasal nulis.

15823550-1499222226754674-2154598541426078366-n-586b9a588123bd6a078f93ee.jpg
15823550-1499222226754674-2154598541426078366-n-586b9a588123bd6a078f93ee.jpg
Kehadiran Komandan Kompasiana

Saya melihat suasana santai, guyup itu ada pada Teacher Writing Camp Bacth 6. Namun acara yang berlangsung tiga hari akhir tahun 2016 di Wisma Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu secara spartan. Membuat –  ada di antara mereka yang menyebut apa ini romusha? – 20 orang peserta begadang. Sesiangan mengikuti materi seluk-beluk menulis, dan malamnya mengerjakan tulisan dari materi yang diterima dari belasan nara sumber. Termasuk dari alumi TWC sebelumnya: 1,2,3 dan 5.

uraeni-png-586b9a89137b61ba14f8a1f4.png
uraeni-png-586b9a89137b61ba14f8a1f4.png
Itu yang bisa disebut tak gampang dalam mengarang. Setidaknya, gerojokan tugas mirip gojlokan Abri yang nyentrik, istilah Mas Wendo bisa membuat para guru dari berbagai daerah: 17 wanita dan 3 pria nginep di Wisma sebelah Labs School yang dulu dikomandoi oleh Pak Arief Rachman perlu kerja keras. Disiplin, ya. Pendekatan humanis seorang pendidik terasa – setidaknya saya waktu di majalah HAI saat mewawancarainya. Di mana saat interview di lapangan basket, ada sebuah sampah yang dilihat dan Pak Arief meminta siswa yang melintas untuk mengambilnya sekaligus membuang ke tempat sampah.

Tak aneh apabila mereka, para peserta TWC 6 yang diselenggarakan KSGN (Komunitas Sejuta Guru Ngeblog) kerap menjerit: Wauuuw! Sebuah letupan yang mengagetkan. Antara, wah panitia Masak  gitu dan asyiiiik punya nih TWC!

15740787-1198695183547659-5698214001177895979-n-586b9aca367b616c071e8dc5.jpg
15740787-1198695183547659-5698214001177895979-n-586b9aca367b616c071e8dc5.jpg
Para guru yang mestinya liburan dan meninggalkan keluarga – di akhir tahun pula – nyatanya bergairah. Para nara sumber bak penyulut yang menjanjikan. Bahwa, menulislah setiap hari, dan lihatlah apa yang akan terjadi!

Ini menjadi kenyataan. Bahwa tugas di hari kedua, untuk mengumpulkan tulisan sepanjang sepuluh halaman layar laptop mesti dituntaskan: dikerjakan malam-malam sambil berpikir gila! untuk bisa menulis kok kenapa mesti begini rupa? Harus mengorbankan sedemikian berat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun