Terdampar di Jombor ketika hari sudah tengah malam. Bis meninggalkan kami yang kelelahan sepanjang Palmerah Jakarta-Pemalang-Semarang, Magelang dan ya di bawah fly over sebelah utara RRI. Mereka ke Monjali, dan aku mesti ke Prawirotaman.
Tubuh terseret agak mengendur ketika di tempat tujuan. Penginapan, maksudnya. Pintu dibuka, memasuki kamar wangi berpelapis cokelat dan ke kamar mandi tak seberapa lebar namun bersih, modern.
Tubuh dicelentangkan menatap langit-langit. Ada wajah kamu!
“He, sedang apa kamu?”
Tak ada jawaban.
“Sedang nesu kah?”
“Ya.”
Ia menjawab dengan wajah datar. Kusut.
“Abang ...sih.”
Aku menunggu. Kenapa dengan aku rupanya? Yang tak memperhatikanmu sepanjang perjalanan panjang dan menggembirakan. Dengan nyanyi-nyanyi ....oh, aku rindu! Katakan padanya ...!
“Pagi ini, kau melewati sehari dari hari sejarahmu ....”