tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Nyatanya bulan Juni ada turun hujan. Juga di hari raya kedua. Sebuah anomali yang tak juga lepas dari pengawasan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Karena bencana kerap datang tiba-tiba, walau jatuh di sekitar Hari Raya Idul Fitri sekalipun saat umat sebagian besar berdamai di bumi Pertiwi.
Penggal puisi terkenal Sapardi Djoko Damono Hujan Bulan Juni, tentu bisa memiliki banyak tafsir. Termasuk semacam penanda. Bahwa soal hujan bisa berkait dengan tanah longsor atau gunung-gunung yang batuk-batuk. "Ada status gunung api berstatus Awas. Dan 17 gunung berstatus Waspada. Sisanya dalam kondisi normal," ungkap Kepala Badan Geologi Eko Syahrial.
Di negeri ini ada 127 gunung api aktif, 69 di antaranya dipantau secara terus-menerus. Tentu, terutama yang berstatus Awas untuk Gunung Sinabung di Sumatera Utara. Sedangkan di Jawa ada Anak Krakatau hingga Gunung Bromo yang menjadi destinasi pada hari raya sekarang ini, walau diworo-woro (warning) agar pengunjung tak berada 1 (satu) kilometer dari kawah.
Belum yakin? Badan Geologi menengarai di sekitar idul fitri longsor terjadi di 11 kabupaten, mulai dari Lebak (Banten) hingga Maluku Tengah. Bahkan menurut Kepala Bagian Humas Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Harry Tirto Djatmiko, dalam analisis prakirawan institusi ini, "Hujan lebat berpotensi terjadi pada 29 Juni di wilayah Bengkulu, Sumetera Selatan, Kalimantan Barat dan tengah hingga Papua Barat. Termasuk angin kencang berpotensi terjadi di Aceh, Banten, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur. Bahkan di Pulau Laut dikabarkan ada banjir bandang. Dan terbaru, bencana di kawasan wisata Dieng, Banjarnegara-Wonosobo, Jawa Tengah.
Sudah menjadi tugas BNPB, bila terjadi bencana. Selama setahun lalu, 2016, ada bencana-bencana yang mengguncang. Baik karena alam maupun non alam, dan kerugian yang ditanggung negara bisa dalam kisaran 30 trilun rupiah per tahunnya. Belum jika da bencana besar semacam tsunami Aceh 2004. Atau kebakaran hutan yang bisa merugikan negara hingga 210 triliun karena musim dipengaruhi El Nino dengan pergeseran awal musim penghujan, misalnya. Â Â
Persoalannya, meminimalisir sebuah peta bencana, itu yang mesti dipetakan kepada warga negeri yang memang rawan bencana ini. Sebab, tujuh belas ribu pulau adalah angka sebaran yang bisa disiram air laut meninggi semisal tsunami. Ini, mengingat letak geografis negeri ini di wilayah "rawan bencana".Â